SURABAYA – Gerakan Pemuda Ansor sudah berusia tidak muda lagi, organisasi kepemudaan yang sudah memasuki usia 91 tahun, dimana Gerakan Pemuda Ansor lahir 11 tahun sebelum Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Tentu, kelahiran Gerakan Pemuda Ansor pada 24 April 1934 silam diwarnai semangat Pembebasan, Perjuangan dan Perlawanan. Dan kehadiran Gerakan Pemuda Ansor tentu saja membawa visi besar ditengah arus gelombang Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Dalam perkembanganya, GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia.
Selain organisasi Kepemudaan yang berideologi Ahlusunnah waljamaah, GP Ansor memiliki tugas dan tanggung jawab dengan menyebarkan nilai-nilai keislaman, kebangsaan dan keIndonesiaan.
Mengedepankan nilai toleransi di tengah Kebhinekaan, tidak heran jika kader-kader Gerakan Pemuda Ansor dikemudian hari berdiaspora mengisi sector-sektor strategis di Negeri ini, tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pada aspek sosial, ekonomi, dan politik bangsa. Tahun ini, GP Ansor memasuki usia ke-91, sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan pencapaian.
Dalam konteks ini, GP Ansor dapat dipandang sebagai pelopor perubahan dan pembangunan negeri, dengan kontribusinya yang luar biasa dalam memajukan masyarakat Indonesia.
Maka oleh sebab itu, penting kiranya Kader-kader GP Ansor tidak hanya stagnan dalam mengambil bagian untuk menjadi politisi dan akademisi tetapi juga harus membuka keran-keran lain, sehingga proses menyaluran diaspora kader GP Ansor dirasa menyeluruh, seperti misalnya Kader-kader GP Ansor ada yang fokus untuk menjadi icon pembaharuan dengan cara menjadi Pakar Gizi, Pakar Ekonomi, Pakar Hukum Tata Negara, Ahli Teknologi dan lain sebagainya.
Sementara itu, GP Ansor yang merupakan organisasi kepemudaan, juga memiliki peranan penting sebagai aktor inovasi dan invensi dalam perubahan sosial dan guna terciptanya pertumbuhan ekonomi dan teknologi, demi memastikan kemajuan bangsa Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Di era globalisasi dan Transformasi Ekonomi dan Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Dunia semakin terhubung melalui jaringan internet, otomatisasi, big data, dan kecerdasan buatan (AI). Sektor-sektor tradisional, seperti pertanian, manufaktur, dan perdagangan, kini semakin bergantung pada teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Namun, dengan pesatnya perkembangan ini, muncul pula tantangan besar: ketimpangan akses terhadap teknologi, pengangguran akibat automasi, serta kebutuhan untuk menyesuaikan keterampilan tenaga kerja dengan tuntutan industri modern.
Untuk itu, GP Ansor, sebagai organisasi pemuda yang memiliki jaringan luas dan pengaruh di berbagai kalangan, harus mengambil langkah strategis untuk terlibat langsung dalam upaya mendorong inovasi dan invensi ekonomi dan teknologi. Sebagai organisasi yang peduli dengan masa depan bangsa, GP Ansor memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dalam menciptakan solusi yang mampu menjawab tantangan tersebut.
Untuk menjawab tantangan ketimpangan ekonomi dan meningkatkan daya saing bangsa, GP Ansor perlu aktif dalam menciptakan berbagai inisiatif yang dapat memperkuat perekonomian nasional, dengan fokus pada pemberdayaan pemuda dan masyarakat secara keseluruhan. Salah satu langkah utama yang bisa diambil adalah dengan mengembangkan program kewirausahaan berbasis teknologi.
Sebagai contoh, GP Ansor dapat menyediakan platform pelatihan kewirausahaan digital, yang mengajarkan keterampilan teknis seperti e-commerce, pengembangan aplikasi, dan pemasaran digital. Pelatihan semacam ini akan membantu para pemuda memahami dan menguasai bidang-bidang yang sangat dibutuhkan di dunia kerja masa depan, sekaligus menciptakan peluang usaha baru yang berbasis teknologi.
Selain itu, GP Ansor juga bisa berkolaborasi dengan startup-startup lokal dan perusahaan teknologi untuk memberikan akses kepada pemuda dari daerah terpencil untuk mengembangkan usaha mereka, baik secara lokal maupun global.
Inovasi ekonomi juga bisa diterapkan dalam sektor ekonomi kreatif, yang kini menjadi salah satu kekuatan besar perekonomian Indonesia. GP Ansor bisa mendorong anggotanya untuk terlibat dalam industri kreatif, seperti seni digital, desain, animasi, dan musik, dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai alat untuk menciptakan produk yang bernilai tinggi.
Dengan pendekatan seperti ini, GP Ansor tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi berbasis kreativitas dan teknologi.
Selain inovasi ekonomi, GP Ansor juga harus menjadi aktor invensi dalam hal pengembangan teknologi yang dapat memberi dampak positif bagi masyarakat.
Banyak daerah di Indonesia, terutama di pelosok, masih memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi dan infrastruktur. GP Ansor bisa memainkan peran penting dalam memperkenalkan solusi teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Salah satu contoh invensi yang dapat dilakukan adalah dalam bidang teknologi pertanian. Dengan menggunakan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan sistem pemantauan berbasis data, GP Ansor bisa membantu para petani meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam bertani.
Program-program seperti ini akan membawa manfaat besar, tidak hanya bagi para petani, tetapi juga untuk perekonomian Indonesia secara keseluruhan, mengingat sektor pertanian masih menjadi tulang punggung kehidupan banyak orang.
Kolaborasi dengan Pihak Lain: Kunci Sukses Inovasi
Untuk mewujudkan visi ini, GP Ansor tidak bisa bekerja sendirian. Kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, sektor swasta, universitas, dan lembaga riset, sangat diperlukan. GP Ansor dapat membangun kemitraan dengan perusahaan-perusahaan teknologi, startup, dan institusi pendidikan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi. Dengan demikian, GP Ansor akan mampu menghasilkan solusi yang aplikatif dan berkelanjutan.
Misalnya, GP Ansor bisa bekerjasama dengan lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi untuk mengembangkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, seperti teknologi yang ramah lingkungan, teknologi kesehatan, atau teknologi yang dapat membantu mengatasi masalah-masalah sosial seperti kemiskinan dan ketimpangan. Selain itu, dengan berkolaborasi dengan pemerintah, GP Ansor dapat membantu merumuskan kebijakan yang mendorong perkembangan ekonomi digital dan inovasi teknologi.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Agar dapat berhasil menjadi aktor inovasi dan invensi, GP Ansor juga perlu memfokuskan perhatian pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Pemuda yang terlibat dalam GP Ansor harus diberikan bekal keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja masa depan. Oleh karena itu, GP Ansor perlu lebih banyak lagi menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan yang berbasis pada keterampilan abad 21, seperti pemrograman komputer, analisis data, desain grafis, dan kewirausahaan digital.
Dalam hal ini, GP Ansor bisa menggandeng pelaku industri dan profesional untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan para anggotanya. Dengan memberikan kesempatan kepada pemuda untuk mengembangkan keterampilan praktis, GP Ansor akan menghasilkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan ekonomi dan teknologi global.
GP Ansor memiliki peluang besar untuk menjadi aktor utama dalam mendorong inovasi dan invensi di bidang ekonomi dan teknologi. Dengan memanfaatkan kekuatan pemuda, organisasi ini bisa mengembangkan solusi yang inovatif untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia, sekaligus memanfaatkan teknologi untuk memecahkan masalah sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sebagai sebuah organisasi yang peduli dengan masa depan bangsa, GP Ansor harus terus bergerak maju, mengadopsi perkembangan zaman, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan Indonesia dapat bersaing di tingkat global dalam era digital ini. Melalui langkah-langkah strategis ini, GP Ansor akan semakin memperkokoh posisinya sebagai kekuatan perubahan yang membangun Indonesia yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan.
*) Oleh: Andri Firmansyah, S.M, Instruktur Departemen Kaderisasi & Badan Siber PW GP Ansor Jawa Timur