SURABAYA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, mengimbau masyarakat memasifkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kini mulai merebak melalui Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, minimal satu minggu sekali.

“Jadi sudah harus kita antisipasi kenaikan kasus DBD mulai akhir tahun 2024 sampai dengan awal tahun 2025. Kasus DBD ini menyerang di semua kelompok umur, dewasa hingga anak-anak dengan tingkat kematian tertinggi terjadi pada anak,” ungkap Erwin, Sabtu (11/1)

Dengan mengaktifkan kembali gerakan PSN tersebut, ia berharap peran serta dan pemberdayaan masyarakat untuk memberantas DBD bisa ditingkatkan.

“Perannya bisa dengan melakukan pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk DBD yang jadi sumber penyebaran utama dengan melibatkan seluruh anggota keluarga.” tuturnya.

Erwin melanjutkan, kegiatan PSN dapat dilakukan dengan 3M Plus, menguras atau membersihkan tempat penampung air seperti bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, tatakan dispenser.

Kedua lanjut Edwin dengan menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA)

“Langkah ketiga adalah menyingkirkan atau memanfaatkan serta mendaur ulang barang bekas seperti ban bekas, botol plastik, kaleng bekas. Dan, Plus yang paling penting adalah menghindari gigitan nyamuk,” ujar Prof. Erwin

Diketahui: Berdasarkan data Dinas Kesehatan Prov. Jatim terkait situasi DBD Jawa Timur per Desember 2024, telah terjadi peningkatan kasus DBD di awal maupun di akhir tahun. Tercatat, pada Semester I tahun 2024 jumlah kasus DBD mencapai 21.959 kasus dan pada Semester II sebesar 7.537 kasus.