Perusakan galon berisi BBM jenis solar yang diperuntukkan bagi kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato menjadi sorotan publik setelah pemiliknya mengungkapkan keluhan melalui akun media sosial Facebook.
Dalam unggahan akun facebook @Nurlee Aleesyah, menyebut ada kontribusi bulanan yang diduga diberikan kepada pihak-pihak tertentu terkait dengan pengelolaan BBM solar ilegal yang digunakan untuk aktivitas PETI di daerah tersebut.
So Jadi apa Kasian😭😭
Nasib..nasib😭😭
Air Jadi Kolam Solar😭😭
Kontribusi tiap bulan oke ya okee..
Mar ujungnya jadi miris😭😭
Mencari solusi bukan menambah pengangguran😭😭
@sorotan
Perusakan galon berisi BBM jenis solar yang terjadi pada Kamis, 23/01/2025 diduga menjadi salah satu pemicu sekelompok masyarakat penambang dari Kecamatan Popayato Barat mendatangi Mapolsek Popayato Barat pada senin malam 27/01/2025.
Menurut keterangan dari pemilik, puluhan galon berisi BBM jenis solar yang biasa digunakan oleh penambang ilegal tersebut dibuang dan dihancurkan secara sengaja. Dalam curhatannya, pemilik mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan tersebut, yang dianggapnya sebagai bentuk intimidasi.
Sementara itu, banyak warganet yang memberikan dukungan kepada pemilik galon BBM solar Ilegal, dalam kolom komentar unggahan Facebook-nya. Sebagian dari mereka mengkritik tindakan perusakan tersebut.
Akun facebook @Dede Burulahi justru menanggapi sebaliknya “Bikin penampung air itu bos bos.supaya air bersih popayato tdk terganggu kan kasian juga masyarkt popyato”
Persoalan PETI di Popayato Barat menjadi polemik, karena telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengakibatkan tercemarnya air bersih yang digunakan warga. Desakan dari berbagai pihak meminta kepada APH, agar PETI di Kecamatan Popayato barat ditertibkan.