SURABAYA — Maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya masih menjadi perhatian serius jajaran Polrestabes Surabaya. Meskipun upaya preventif terus dilakukan, kejahatan ini belum sepenuhnya teratasi. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, menegaskan komitmennya untuk tidak tinggal diam.
“Kita terus melakukan upaya-upaya memberantas bandit curanmor bersama Polsek jajarannya, termasuk menjalankan patroli malam hari dan penyuluhan. Namun, masih saja terjadi,” ungkapnya dalam konferensi pers, Selasa (22/4).
Selama periode 26 Februari hingga 22 April, pihak kepolisian berhasil menangkap 41 pelaku curanmor. Proses pemeriksaan terhadap mereka kini dilakukan secara intensif. Selain itu, enam orang penadah juga berhasil diamankan dan saat ini masih dalam proses pendalaman lebih lanjut.
Kapolrestabes mengungkapkan, sebagian besar pencurian kendaraan terjadi di area permukiman warga. Untuk itu, pihaknya telah menjalin koordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya guna memperkuat sistem keamanan lingkungan.
“Ke depan akan segera kita lakukan peningkatan keamanan di lingkungan, antara lain dengan adanya pemasangan portal-portal yang sudah direncanakan oleh Pak Wali Kota,” jelasnya.
Berdasarkan data pemeriksaan, jaringan penjualan kendaraan curian ini cukup luas. “Satu persen dijual di wilayah Pasuruan, tiga persen dilempar ke Gresik, sebagian masih ada di Surabaya, dan 44 persen mereka lempar melalui jalur Jembatan Suramadu ke arah Madura,” bebernya.
Kapolrestabes juga memberikan imbauan penting kepada masyarakat agar lebih waspada dalam menjaga kendaraannya.
“Beberapa kasus yang kita tangani, ternyata ada juga yang lupa mengambil kuncinya, sehingga masih menempel di kendaraan. Ini tentu mempermudah pelaku curanmor,” tegasnya.
Sebagai bentuk pencegahan, ia menyarankan penggunaan kunci ganda. Bahkan, beberapa Kapolsek disebut telah memberikan kunci ganda secara cuma-cuma kepada warga sebagai upaya nyata menjaga keamanan.
Dalam kurun lima bulan terakhir, Polrestabes Surabaya telah menangkap dan memproses hukum 120 pelaku curanmor. Meski begitu, Kapolrestabes menyadari bahwa upaya pemberantasan curanmor masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
“Kita akan terus mengejar penadahnya. Target kita bisa mengembalikan kendaraan-kendaraan milik warga Surabaya kepada pemiliknya,” pungkas Kombes Pol Luthfie.
Sementara itu, pihak kepolisian juga akan melakukan penggalian informasi lebih dalam dari para pelaku, termasuk mempelajari motivasi mereka melakukan kejahatan. Salah satu tersangka diketahui tengah dirawat di RS Khalifah, dan informasi darinya akan diambil setelah kondisi membaik.