JAKARTA – Komitmen Lapas Kelas I Cipinang dalam pembinaan humanis kembali terlihat lewat penampilan Latucip Band, kelompok musik Warga Binaan, di hadapan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto dan jajaran, usai kegiatan resmi di Aula Lapas Cipinang, Kamis (15/5).

Penampilan ini bagian dari program pembinaan seni yang dikembangkan Lapas Cipinang untuk mendukung rehabilitasi sosial dan menciptakan suasana positif di lingkungan pemasyarakatan.

“Kami percaya bahwa seni, termasuk musik, bukan hanya bentuk hiburan, tetapi juga medium pembinaan yang kuat. Melalui Latucip Band, para Warga Binaan tidak hanya belajar berkarya, tapi juga belajar bekerja sama, berdisiplin, dan memiliki tujuan baru dalam hidup mereka,” ujar Kalapas Cipinang, Wachid Wibowo.

Kegiatan tersebut berlangsung usai Rapat Lanjutan Pembahasan Ruislag Aset Komplek UPT Pemasyarakatan Cipinang dan Salemba, yang juga dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kepala BPKP, Kepala BPS, serta Dirjen Pemasyarakatan Mashudi dan Sekjen Asep Kurnia.

Dalam suasana santai di Gazebo Lapas Cipinang, para pejabat menikmati penampilan Latucip Band, sebagai simbol kehangatan dan sinergi antara pemangku kebijakan dan Warga Binaan.

“Musik seperti ini adalah bagian dari pembinaan yang menyentuh sisi emosional dan sosial Warga Binaan. Ini adalah contoh nyata bagaimana pemasyarakatan bisa lebih bermakna, bukan sekadar pengamanan, tetapi juga pemberdayaan,” ungkap Menteri Imipas.

Dirjen Pemasyarakatan Mashudi menambahkan, kegiatan seni seperti ini berdampak besar terhadap kesiapan sosial Warga Binaan pasca bebas.

“Aktivitas seperti ini berdampak besar terhadap kesejahteraan psikologis Warga Binaan. Mereka yang aktif dalam kegiatan seni lebih siap menjalani kehidupan sosial setelah bebas, karena telah dibekali keterampilan, kepercayaan diri, dan jiwa positif,” jelasnya.

Program Latucip Band dan ruang interaksi seperti Gazebo menjadi simbol pembinaan modern di Lapas Cipinang yang menempatkan Warga Binaan sebagai subjek utama perubahan.