SURABAYA — DPRD Jawa Timur bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim menggelar pagelaran seni Campursari di Wonoayu RT 05 RW 03 Medokan, Surabaya, Senin malam (23/6). Acara ini merupakan bagian dari upaya pengembangan dan pelestarian kebudayaan lokal.

Pagelaran Campursari yang menampilkan grup musik Mayangkara dan pesinden cilik Jawa Timur, Niken Salindri, disambut antusias oleh masyarakat. Warga berbondong-bondong hadir menyaksikan pertunjukan seni tradisional yang kian jarang digelar di kawasan urban.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Jatim Blegur Prijanggono, anggota Fraksi Golkar DPRD Jatim M. Hadi Setiawan dan Pranaya Yudha Mahardika, anggota DPR RI Sarmuji dan Ahmad Labib, serta Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Jatim Dwi Supranto, mewakili Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari,

Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Dwi Supranto, Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut sebagai langkah konkret dalam pemajuan kebudayaan, khususnya bagi generasi muda.

“Masyarakat, utamanya generasi muda, adalah garda terdepan dalam pelestarian budaya. Pelibatan masyarakat lintas generasi merupakan langkah positif dalam mencapai pemajuan bangsa, utamanya dalam aspek sosial dan budaya,” ujarnya.

Ia juga menyinggung tantangan pelestarian budaya di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang kian masif.

“Jika dahulu para pemuda berjuang melawan penjajah, maka di era ini musuh mereka adalah gempuran teknologi dan globalisasi. Tantangan ini harus dihadapi bersama dengan semangat dan optimisme, serta pemanfaatan teknologi dalam upaya pemajuan kebudayaan,” tambahnya.

Sementara itu, M. Hadi Setiawan dari DPRD Jatim menyampaikan bahwa pelestarian budaya merupakan prioritas Fraksi Partai Golkar. Ia mengajak masyarakat terus menyelenggarakan kegiatan budaya sebagai bentuk pelestarian warisan lokal.

“Alhamdulillah bisa hadir Niken Salindri pada malam hari ini, atas inisiatif Disbudpar dan DPRD Jatim dalam rangka menjaga budaya karena penting menjaga budaya,” ujarnya.

“Maka kami DPRD Jatim, khususnya fraksi Partai Golkar, bersama-sama dengan masyarakat harus terus mengadakan event-event budaya,” imbuhnya.

Lebih jauh, Hadi juga menyoroti kontribusi kegiatan seni dan budaya terhadap perekonomian lokal, khususnya pelaku UMKM.

“Di sini juga UMKM-nya, tujuannya supaya UMKM tetap bisa berjualan, mandiri, punya penghasilan dan akan menambah kesejahteraan bagi masyarakat Jatim,” jelasnya.

Pagelaran Campursari ini menjadi wujud sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam merawat kebudayaan sekaligus menggerakkan ekonomi kerakyatan.