
HarianMetro.co, POHUWATO – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pohuwato pada Jum’at malam, 20 Juni 2025, menyebabkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Paguat. Sedikitnya lima desa terdampak luapan air, akibat meluapnya aliran anak sungai Bumbulan.
Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, bersama Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BNPB, Rudy Supriyadi, turun langsung meninjau lokasi terdampak banjir, Selasa (24/6/2025).
Turut mendampingi, Aleg DPRD Pohuwato, Otan Mamu, Kadis PUPR, Risdiyanto Mokodompit, Camat Paguat, Ikbal Mbuinga, serta Sekcam Ayub Mohi.
Dalam tinjauannya, Bupati Saipul bersama rombongan melihat langsung kondisi saluran air yang menjadi sumber masuknya banjir ke pemukiman warga.
Sejumlah titik pada saluran tersebut mengalami kerusakan cukup parah akibat hantaman air yang bercampur material longsoran.
Bupati Saipul menyampaikan bahwa solusi jangka panjang yang perlu segera dilakukan adalah pengalihan aliran air dari cabang sungai menuju sungai besar Bumbulan. Namun, keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama dalam penanganan proyek tersebut.
“Pekerjaan ini belum bisa tertangani karena keterbatasan anggaran. Maka dari itu, kami berharap ada bantuan dari BNPB untuk pembuatan saluran baru sepanjang kurang lebih 400 meter menuju Sungai Bumbulan,” ujar Bupati Saipul.
Sementara itu, Kadis PUPR Pohuwato, Risdiyanto Mokodompit menegaskan bahwa pihaknya akan segera mengusulkan proyek pembangunan saluran ini ke BNPB.
Menurutnya, kunjungan langsung BNPB ke lokasi memberi harapan besar terhadap realisasi rencana tersebut.
“Meski baru sebatas usulan, kehadiran BNPB hari ini sangat positif untuk mendukung pembangunan saluran pengalihan air ini,” jelas Risdiyanto.
Kemudian, Camat Paguat, Ikbal Mbuinga, mengungkapkan bahwa lima desa yang terdampak banjir adalah Desa Soginti, Sipayo, Buhu Jaya, Bunuyo, dan satu lainnya di sekitar wilayah tersebut.
Di Desa Soginti, sekitar 20 kepala keluarga terdampak dan air juga merendam MTs Negeri 1 Pohuwato dengan ketinggian mencapai lutut pada pukul 23.00 WITA, Jum’at lalu.
“Wilayah ini memang langganan banjir jika curah hujan tinggi. Selain Soginti, Desa Sipayo juga terdampak. Air dari Soginti mengalir hingga pasar sore Sipayo dan merendam 114 kepala keluarga,” kata Ikbal.
Meski merendam rumah warga dengan ketinggian sekitar satu meter, warga tidak sampai mengungsi karena banjir cepat surut menuju arah pantai.
Lebih lanjut, Ikbal menyoroti Desa Buhu Jaya sebagai wilayah yang sejak lama bermasalah dengan saluran air. Air dari wilayah Gunung Injereku (Hulapadaa) mengalir ke pemukiman warga, namun tidak ada saluran yang memadai untuk menampungnya.
“Sudah sering disurvei oleh Balai Jalan maupun Balai Sungai, bahkan pemda pun sudah beberapa kali turun. Tapi belum ada solusi konkret,” kata Ikbal.
Kondisi serupa juga dialami Desa Bunuyo. Luapan air akibat saluran yang tersumbat menggenangi sekitar 88 rumah warga.
“Diperlukan normalisasi saluran di wilayah ini. Selain itu, penghijauan dan penanaman pohon di lereng gunung di Soginti dan Sipayo menjadi sangat penting sebagai langkah mitigasi jangka panjang,” tutup Ikbal.//AD
Artikel Lima Desa di Paguat Diterjang Banjir, Bupati Pohuwato Tinjau Langsung Lokasi Terdampak pertama kali tampil pada HARIAN METRO.