SURABAYA — Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terus menunjukkan komitmennya dalam program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan menggelar pelatihan keterampilan tata rias dan rajutan bagi warga binaan di Rutan Perempuan Surabaya, Kamis (3/7).
Sebanyak 40 warga binaan antusias mengikuti pelatihan yang berlangsung di Aula Malahayati Rutan Perempuan Surabaya tersebut. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya UNESA dalam mendorong kemandirian ekonomi sebagai bentuk bela negara.
Ketua Tim PKM Bela Negara UNESA, Suci Megawati, menjelaskan pelatihan ini dirancang untuk membekali warga binaan dengan keterampilan yang relevan dan bernilai ekonomi, sehingga mereka memiliki bekal kuat saat kembali ke masyarakat.
“Melalui program ini, kami ingin memastikan warga binaan memiliki modal keterampilan yang bisa menjadi jalan mereka untuk mandiri secara ekonomi. Ini adalah wujud nyata bela negara melalui penguatan ekonomi kerakyatan,” ujar Suci.
Dalam pelatihan tersebut, peserta dibekali teknik tata rias, mulai dari dasar hingga tingkat lanjut. Mereka juga diajarkan berbagai teknik rajutan yang bisa dikembangkan menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti tas, dompet, dan aksesori lainnya.
Para instruktur yang dihadirkan merupakan ahli di bidangnya dan memberikan pendampingan intensif secara personal.
Sebelum pelatihan dimulai, dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara UNESA dan Rutan Perempuan Surabaya.
Suci menegaskan, kerja sama ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi fondasi untuk program yang berkelanjutan.
“Melalui PKS ini, UNESA tidak hanya memberikan pelatihan sekali selesai, tetapi juga berkomitmen untuk pendampingan jangka panjang. Ini adalah bentuk nyata bela negara, yakni membantu warga binaan agar mandiri secara ekonomi dan mampu berkontribusi positif saat kembali ke masyarakat,” imbuhnya.
Kepala Rutan Perempuan Surabaya, Yuyun Nurliana, mengapresiasinya atas dukungan UNESA. Ia menilai pelatihan ini sebagai langkah penting dalam pembinaan warga binaan.
“Kami sangat mengapresiasi perhatian UNESA. Keterampilan yang diberikan ini diharapkan menjadi bekal bagi warga binaan untuk menjalani hidup yang lebih baik, serta mencegah mereka kembali terjerumus pada kesalahan yang sama,” ujar Yuyun.