Oleh: Herianto Anunu
Kepala Desa Marisa Selatan

HarianMetro.co, POHUWATO – Bagi sebagian anak muda, Desa sering kali dianggap sebagai tempat yang tertinggal, jauh dari hiruk-pikuk modernitas. Namun, bagi kami yang tumbuh dan tinggal di dalamnya, Desa bukan hanya sekedar lokasi geografis, ia adalah ruang hidup, identitas, dan potensi masa depan.

Perlu kita ketahui, bahwa Desa begitu banyak menyimpan kekayaan yang tak ternilai: udara segar, solidaritas sosial, budaya yang hidup, serta kearifan lokal yang tak bisa digantikan oleh teknologi. Di tengah tantangan globalisasi, Desa justru menjadi tempat di mana nilai-nilai gotong royong, kesederhanaan dan kebersamaan itu tetap terjaga.

Namun demikian, realitasnya tidak bisa dipungkiri, banyak anak muda yang memilih meninggalkan Desa demi memilih peluang di kota, bukan karena mereka membenci Desa. Akan tetapi karena mereka belum melihat masa depan yang menjanjikan di kampung halaman, akses terhadap pendidikan, lapangan kerja, dan teknologi masih menjadi kendala utama.

Sebagai anak muda Desa, kami tidak ingin hanya menjadi penonton, Kami ingin menjadi pelaku perubahan. Melalui inovasi, teknologi digital dan semangat kewirausahaan, kami yakin Desa bisa menjadi pusat pertumbuhan baru, Pertanian bisa dipadukan dengan teknologi pertanian cerdas, Produk lokal bisa menembus pasar global, Potensi wisata Desa bisa dikembangkan berbasis komunitas dan keberlanjutan.

Namun, “Kami tidak ingin Desa hanya dikenang sebagai tempat yang ditinggalkan. Kami ingin Desa menjadi tempat untuk pulang, untuk tumbuh dan untuk membangun masa depan bersama”.

Bagi kami, Desa bukan masa lalu, tetapi Desa adalah masa depan selamanya untuk kami. Anak muda, perlu diberi ruang untuk mengambil peran. Khusunya di Desa marisa selatan kecamatan marisa kabupaten pohuwato. Olehnya kami memberikan ruang bagi anak muda untuk berinovasi.//HM

Artikel Desa Dari Perspektif Anak Muda pertama kali tampil pada HARIAN METRO.