JAKARTA — Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rizal Bawazier, menyatakan penolakannya terhadap kampanye penyebaran LGBT yang dilakukan secara terang-terangan di ruang publik maupun media sosial seperti Facebook, Instagram, grup WhatsApp, dan platform lainnya.

Politikus yang dikenal vokal membela kepentingan masyarakat ini menegaskan tidak ada ruang toleransi terhadap penyebaran LGBT yang dinilainya telah menabrak norma agama dan budaya bangsa Indonesia.

“Saya sebagai wakil rakyat dari Dapil X Jateng yang meliputi Pemalang, Pekalongan, dan Batang, menolak keras kampanye atau penyebaran nilai-nilai LGBT secara terbuka di ruang publik,” ujar RB, sapaan akrab Rizal Bawazier dalam releasenya kepada wartawan, Selasa (8/7).

Ia juga menambahkan kampanye LGBT secara terbuka jelas melanggar akidah semua agama. Karena itu, ia mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan tegas.

“Saya berharap pemerintah daerah dan Polres serta jajarannya menyelesaikan hal ini dengan tindakan yang memberi efek jera bagi pelakunya, agar kampanye seperti itu tidak terjadi lagi di Pemalang, Pekalongan, dan Batang,” tambah RB.

RB, yang juga aktif dalam kegiatan ceramah keagamaan, menanggapi narasi para pelaku kampanye LGBT yang mengklaim berhak bahagia dengan caranya sendiri. Menurutnya, anggapan tersebut sangat keliru.

“Kalau para LGBT merasa itu sifat alami mereka, salah besar. Jika mereka kampanyekan di Pemalang, sangat meresahkan dan harus ditindak tegas,” tegasnya.

Sebelumnya, diketahui seorang influencer asal Pemalang berinisial DW diduga menyebarkan konten kampanye pro-LGBT melalui media sosial, yang kemudian memicu kegaduhan di tengah masyarakat.

Kampanye terbuka yang dilakukan DW dinilai berpotensi melanggar sejumlah peraturan perundang-undangan, seperti UU Perkawinan, UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), hingga UU Pornografi.

Aksi DW telah menimbulkan keresahan sosial, terutama karena yang bersangkutan dinilai tidak menunjukkan penyesalan meskipun kontennya menuai banyak kecaman.