BANGKALAN – Memasuki Tahun Ajaran Baru 2025, Yayasan Gerakan Dualima Indonesia (G25 Indonesia) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemerataan akses pendidikan. Melalui program bertajuk Bulan Pendidikan, puluhan anak yatim dan siswa dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan mendapat bantuan kebutuhan sekolah, mulai dari alat tulis (ATK), seragam, sepatu, hingga tas.

Ketua G25 Indonesia, Dasuki Rahmad, menyampaikan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari tradisi tahunan G25 yang menyasar siswa baru maupun siswa yang naik kelas.

Ia menekankan, bantuan diberikan berdasarkan hasil verifikasi langsung oleh para relawan di lapangan.

“Kami tidak asal bantu. Kami identifikasi dulu kebutuhannya. Kalau mereka butuh seragam, ya kami belikan. Kalau butuh sepatu atau tas, kami sesuaikan. Semua disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan,” jelas Dasuki, Minggu (13/7)

Program tahun ini menjangkau total 75 anak, dengan anggaran sekitar Rp19 juta. Dari jumlah tersebut, 60 anak berasal dari Bangkalan dan 15 lainnya dari Pamekasan. 

Relawan G25, Rian Pandhi Pranata, menyampaikan bahwa penyaluran dilakukan secara langsung di Pasar Ki Lemah Duwur Bangkalan.

“Yang kami dampingi belanja itu yang butuh seragam dan sepatu. Kalau hanya ATK dan tas, kami antar langsung ke rumah mereka,” ujar Pandhi.

Relawan lain, Mustaqim, menambahkan bahwa apa yang dilakukan G25 Indonesia adalah bentuk nyata kontribusi untuk mencerdaskan generasi bangsa.

“Jangan sampai ada anak putus sekolah hanya karena tidak punya seragam atau sepatu. Ini harapan kami, agar mereka tetap semangat belajar,” tegasnya.