JAKARTA – Film Inggris, ditulis–disutradarai oleh Adrian Shergold, mengisahkan Cordelia (Antonia CampbellHughes), mantan aktris yang menyembunyikan trauma lama. Saat saudara kembarnya pergi, ia bertemu tetangga misterius, Frank (Johnny Flynn), dan segera tenggelam dalam ketidakpastian: apakah ia menemukan cinta, atau kekacauan baru?
Karakter Utama & Atmosfer
Cordelia: rapuh, curiga, dan merasa dikhianati rasa percayanya sendiri. Akting CampbellHughes menggambarkan ketegangan internal, seperti “velvet glove over barbed wire” menurut Empire .
Frank: tetangga tenang yang membawa pesona misterius, muncul sebagai kemungkinan cinta atau ancaman dalam hidup Cordelia
Setting flat: ruang sempit, pajangan jadul, lorong gelap semua menciptakan atmosfer klaustrofobik yang seolah jadi karakter ketiga
Konflik & Ketegangan
Awalnya ringan: bisik kecil antara tetangga yang tampak sopan. Namun ketegangan tumbuh perlahan. Cordelia dihantui ingatan lama bahkan mimpi hingga ia mulai mempertanyakan apa yang nyata. Apakah Frank memang menyusup ke dunianya, atau semua ini rekayasa pikirannya?
Film ini sengaja menahan semua jawaban menyisakan banyak pertanyaan. Saat klimaks tiba, banyak yang merasa puas sekaligus kecewa: adegannya intens, tapi tidak memberi resolusi pasti .
Gaya Visual & Eksekusi
Permainan kamera rapat: close-up dan sudut sempit membuat kita merasakan kecemasan Cordelia.
Nuansa Polanski dan Hitchcock: obsesi psikologis dan ruang terbatas—film ini terasa seperti sepupu jauh Repulsion .
Dialog minimal, atmosfer maksimal: film lebih mengandalkan mood daripada narasi jeli, memancing penafsiran penonton sendiri
Tiga Tema Utama
1. Trauma yang belum selesai: pengalaman traumatik dapat menyelinap kembali—meski kita sendiri merasa sudah melanggarnya.
2. Realitas yang tak bisa dipercaya: ketika pikiran kita mulai bergeser, apa yang nyata dan apa yang ilusi?
3. Batas antara cinta dan bahaya: perasaan positif bisa dengan mudah berubah jadi sesuatu yang menakutkan—terutama saat kita rapuh dan tak siap membedakannya.
Catatan
Cordelia adalah pengalaman psikologis yang menegangkan, menuntut ketajaman penghayatan dan sabar dari penonton. Bagi yang menikmati film ruang terbatas, film ini jadi studi karakter penuh luka, ketakutan, dan rasa penasaran. Bukan untuk mereka yang butuh jawaban tapi bagi yang nyaman dengan teka-teki emosional, Cordelia bisa jadi pilihan yang menggigit.