SURABAYA – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pengurus Wilayah GP Ansor Jatim menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) khusus bagi para advokat. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi LBH Ansor Jatim dalam memperkuat militansi dan soliditas kader. Acara berlangsung di Aula PW GP Ansor Jatim
Ketua LBH GP Ansor Jatim, Moh. Syahid, mengatakan PKD ini merupakan syarat formal menjadi kader Ansor yang sah secara hukum. Menurutnya, banyak kader Ansor yang sudah aktif dan memiliki SK, namun belum memiliki legalitas hukum sebagai kader resmi.
“Dengan mengikuti PKD ini, sahabat-sahabat menjadi kader yang sah. Kalau sebelumnya hanya memiliki SK tapi belum sah secara hukum, nantinya mereka akan masuk dalam database tim kaderisasi PW GP Ansor Jatim,” ujarnya, Selasa (9/9)
Advokat muda tersebut menambahkan, penjaringan serta penguatan kader Ansor harus dilakukan melalui PKD, karena kepengurusan PW GP Ansor Jatim periode 2024–2028 menargetkan mencetak satu juta kader.
“Di Jatim, jika melihat data pemilu kemarin, penduduk Jawa Timur sekitar 40,67 juta jiwa. Fakta di lapangan menunjukkan 99 persen penduduk Jawa Timur merupakan warga NU, namun yang terdata sebagai kader Ansor hanya sekitar 50 ribu,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Bidang Kaderisasi PW GP Ansor Jatim, Samsul Mashudi, mengatakan Ansor merupakan organisasi yang terdiri dari berbagai aspek, mulai dari aspek keagamaan, hukum, pertanian dan perkebunan, kedisiplinan, pasukan inti, hingga teknologi informasi (TI).
“Sehingga di Ansor itu lengkap dan komplit. Jadi sahabat-sahabat tidak salah mengikuti PKD di LBH Ansor karena sudah melalui jalan yang benar,” katanya.
Samsul menjelaskan, di Ansor terdapat dua jenis anggota. Pertama, anggota Ansor biasa, yaitu orang yang bergabung tetapi tidak mengikuti proses kaderisasi; mereka tidak memiliki hak dan kewajiban terhadap Ansor. Kedua, anggota yang tuntas mengikuti proses kaderisasi dasar, dinyatakan lulus, dan memiliki hak serta kewajiban di organisasi Ansor.
“Untuk masuk NU dan Ansor, harus dilandasi rasa cinta. Inilah mengapa PKD sangat penting. Ber-Ansor itu tidak bisa asal ikut sini-ikut sana tanpa mengikuti proses kaderisasi,” tutupnya.