BATU – Tidak hanya meraih penghargaan atas prestasi PPDB yang melampaui target, SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK MUDISA) kembali membuat gebrakan besar yang mencuri perhatian.
Dalam acara Rapat Kerja (Raker) Guru dan Karyawan yang digelar di Hotel El Kartika Wijaya, Kota Batu, sekolah ini secara resmi meluncurkan Buku Pedoman Manajemen Sekolah Tahun Ajaran 2025–2026.
Peluncuran buku pedoman ini bukanlah agenda biasa. Dengan disaksikan lebih dari 50 guru dan karyawan, buku tersebut langsung disahkan oleh Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Simokerto, Ustadz Ashari, serta Ketua PCM Simokerto, Sudarusman.
Dalam pidato peluncuran, disebutkan bahwa buku ini memuat tiga dokumen kunci yang akan menjadi arah baru perjalanan SMK MUDISA:
1. Manajemen Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Surabaya Tahun Pelajaran 2025–2026
Menjadi pedoman umum penyelenggaraan pendidikan dengan sistem manajemen modern yang tetap berpijak pada nilai-nilai Islami.
2. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Tim Manajemen Sekolah
Sebagai panduan struktural agar setiap unsur manajemen sekolah memahami peran, fungsi, dan batas kewenangan dalam menjalankan tugasnya.
3. Aturan Pokok Kepegawaian SMK Muhammadiyah 1 Surabaya
Mengatur hak, kewajiban, dan tata tertib kepegawaian guru serta tenaga kependidikan, sekaligus memperkuat budaya kerja yang disiplin, etis, dan berintegritas.
Kepala SMK MUDISA, Irvandy Andriansyah, menyampaikan peluncuran buku pedoman ini merupakan langkah strategis yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
“Buku ini adalah kompas bagi seluruh guru dan karyawan. Dengan adanya pedoman yang jelas, kita bisa bergerak lebih terarah, profesional, dan kolaboratif. Bismillah, ini menjadi titik awal untuk menguatkan budaya kerja bermutu di SMK MUDISA,” ujarnya, Senin (15/9).
Tidak sedikit peserta yang menyebut peluncuran buku pedoman ini sebagai “revolusi tata kelola sekolah”. Sebab, untuk pertama kalinya SMK MUDISA memiliki dokumen manajemen yang lengkap, sistematis, dan aplikatif.
Ashari, menegaskan, dengan buku pedoman ini, SMK MUDISA menunjukkan keseriusannya.
“Ini bukan hanya soal aturan tertulis, tapi tekad bersama membangun budaya kerja Islami yang berorientasi mutu. InsyaAllah, dengan manajemen yang kuat, prestasi sekolah akan melesat lebih tinggi.” tuturnya.
Sudarusman menambahkan keberanian SMK MUDISA meluncurkan buku ini adalah bukti nyata growth mindset.
“Sekolah yang hebat adalah sekolah yang berani membuat standar, berani dievaluasi, dan berani berubah. SMK MUDISA sudah melangkah ke arah itu. Ini langkah maju yang patut ditiru sekolah-sekolah lain,” tandasnya.