SURABAYA – Alih-alih terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain, akan lebih baik jika kita fokus memperbaiki kualitas diri sesuai kemampuan pribadi.

Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat hati lelah jika dilakukan tanpa henti. Apalagi ketika lingkungan terdekat ikut menuntut standar yang bukan milik kita, lalu membandingkan hidup dengan “rumput tetangga” yang tampak lebih hijau.

Padahal, pernahkah kita berpikir, seberapa sering rumput itu disiram, berapa kali diberi pupuk, bagaimana cara merawatnya, bahkan apa yang harus dikorbankan hingga bisa terlihat indah? Hidup tidak bisa hanya dinilai dari apa yang tampak di luar lingkaran diri. Kita perlu lebih dulu mengenali diri sendiri dan memperbanyak introspeksi.

Perbandingan sebenarnya tidak selalu buruk. Akan lebih bermanfaat jika kita membandingkan diri dengan masa lalu, agar bisa melangkah lebih baik ke depan.

Dengan begitu, kita lebih memahami potensi yang mungkin belum sepenuhnya tergali. Mari belajar bersahabat dengan perbandingan, agar kita bisa memetik manfaat darinya.

Tips Bersahabat dengan Perbandingan

1. Ingatlah bahwa hidup adalah tanggung jawab pribadi

Apa pun yang kita jalani, kemajuan atau kemunduran, ditentukan oleh diri kita sendiri. Orang lain tidak memiliki kewajiban untuk mengatur, apalagi mencampuri hidup kita.

2. Perbanyak introspeksi diri

Dalam berhubungan dengan orang lain, kita pasti akan menghadapi hal-hal yang tidak selalu sesuai harapan. Bahkan ada kalanya menyakitkan. Jadikan itu motivasi untuk bertumbuh, bukan hanya alasan untuk iri atau membandingkan. Fokuslah pada apa yang bisa kita kembangkan dari diri sendiri.

3. Fokus pada pertumbuhan pribadi

Buat catatan atau daftar hal-hal yang ingin ditingkatkan. Detailkan apa yang perlu di-upgrade, apa yang harus mulai ditinggalkan karena menghambat perkembangan diri, dan apa yang sudah sesuai. Lakukan secara konsisten setiap hari. Dengan begitu, kita bisa tahu mana yang berkembang, mana yang perlu diperbaiki, dan mana yang sudah cukup.

4. Syukuri apa yang dimiliki

Tuhan telah memberikan rezeki, ilmu, dan kehidupan sesuai takaran terbaik bagi hamba-Nya. Tugas kita adalah mensyukuri dengan cara menerima, merawat, dan mengembangkan potensi yang ada, tanpa terus menerus melihat apa yang dimiliki orang lain. Yakinlah, yang sudah kita punya adalah yang terbaik untuk kita.

Dengan menjalani langkah-langkah ini, kita tidak perlu lagi sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Bahkan ketika ada yang membandingkan kita dengan orang lain, kita tidak akan terganggu, karena sadar bahwa Tuhan sudah memberi porsi terbaik sesuai kemampuan kita.

Selamat meng-upgrade diri!