PEMALANG – Pekerja Seks Komersial (PSK) beserta seorang pria serta belasan botol minuman keras diamankan Satpol PP dalam operasi penyakit masyarakat (Pekat) pada, Rabu malam (1/10) di komplek lokalisasi Calam di jalur lingkar utara, Pemalang, Jawa Tengah.

Puluhan personil penegak perda ini hanya bisa menjaring 5 wanita penjaja cinta, pasalnya diduga rencana razia lebih dulu.

Informasi akan adanya razia bocor, puluhan warung remang – remang yang disinyalir menjadi ajang prostitusi, peredaran miras dan tempat karaoke liar tersebut, nampak sepi saat puluhan anggota Satpol PP tiba dilokasi, pada Rabu malam, sekitar pukul 20:30 Wib.

Kepala Satpol PP Kabupaten Pemalang Ahmad Hidayat, ketika dikonfirmasi melalui sambungan teleponya terkait adanya kebocoran rencana razia ini, menegaskan jika ditemukan bukti adanya kebocoran sebelum razia dilakukan akan mengambil tindakan tegas.

“Masih diselidiki , kami akan ambil langkah tegas (sanksi disiplin) manakala dugaan kebocoran info tersbut dilakukan oleh anggota Satpol PP, kami tidak akan membiarkan oknum-oknum seperti itu, hal ini menyangkut marwah dan wibawa institusi di mata publik,” tegas Hidayat, pada Kamis siang (2/10).

Dari hasil razia penyakit masyarakat ini Satpol PP Pemalang telah mengamankan 5 wanita PSK ,seorang pria dan belasan minuman keras serta puluhan alat kontrasepsi.

“Dari hasil razia penegakkan Perda tentang penanggulangan pelacuran serta peredaran minuman beralkohol, kami berhasil menangkap 5 wanita yang diduga sebagai PSK, 1 pria dan mengamankan 15 botol minuman beralkohol golongan A dan B, serta puluhan alat kontrasepsi,” imbuh Hidayat.

Intensitas razia di lokalisasi pinggir jalan raya tersebut sering dilakukan oleh petugas, Kasatpol PP Pemalang menuturkan perlu adanya langkah -langkah koordinasi dari berbagai pihak, untuk menutup tempat maksiat tersebut,

“Kenapa tidak, tetapi tentunya memerlukan perencana yang komprehensif, penutupan prostitusi pasti diperlukan pelibatan dan koordinasi lintas sektor lembaga serta dinas , sosialisasi kepada masyarakat dan PSK , serta program pemberdayaan ekonomi juga rehabilitasinya,” terangnya.

Secara garis besar tahapan rencana penutupan prostitusi memerlukan langkah-langkah strategis, antara lain, perlunya koordinasi dan regulasi (aturan) juga sosialisasi dan rehabilitasi juga bantuan sosial akibat dampak penutupan,serta dikalah pentingnya adalah langkah pengawasan