SURABAYA — Menyambut Hari Batik Nasional, Wyndham Surabaya City Centre menghadirkan sesuatu yang berbeda. Melalui lokakarya bertajuk “Jejak Alam Ecoprint Batik Heritage”, hotel bintang lima ini mengajak tamu merasakan pengalaman membatik dengan cara yang ramah lingkungan: memanfaatkan linen bekas sebagai medium utama.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi bersama Ikatan Ibu Semangat Indonesia Kuat (ISIK). Ecoprint sendiri menghadirkan motif batik artistik dengan cara sederhana meletakkan dedaunan alami di atas kain, lalu membiarkan alam meninggalkan jejaknya.
“Bahan bekas pakai seperti linen hotel pun bisa memiliki nilai baru yang tinggi ketika diolah dengan kreativitas. Ecoprint lebih dari sekadar teknik seni, tetapi sebuah langkah kecil menuju masa depan yang berkelanjutan,” ujar Rachmat Zulkarnain, Hotel Manager Wyndham Surabaya.
Apresiasi datang dari Prita Eksimaningrum, pendiri ISIK. Ia menilai langkah Wyndham memberi ruang baru bagi ecoprint untuk dikenal lebih luas.
“Semoga ke depan semakin banyak kolaborasi positif yang bisa kami hasilkan,” ungkapnya.
Tak hanya lokakarya, Wyndham juga menghadirkan Ecoprint Batik Corner di area lobi sepanjang Oktober. Para tamu bisa melihat langsung keindahan batik ecoprint sekaligus mendukung karya lokal yang cantik dan ramah lingkungan.
Melalui inisiatif ini, Wyndham Surabaya ingin mengingatkan bahwa pelestarian budaya dan alam bisa dimulai dari hal sederhana, namun berdampak panjang.