Gertakan aksi unjuk rasa melalui selebaran yang kerap disebarkan oleh Sandri, atau yang lebih dikenal dengan nama Kevin Lapendo, akhirnya memicu respons keras dari Aliansi Anak Penambang.

Mereka menegaskan bahwa Sandri telah bermain api dengan mencoba mengusik stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat penambang Suwawa yang selama ini hidup damai dan mandiri di kawasan tambang rakyat tersebut.

“Kalau Sandri berniat mencari uang kuliah atau membayar uang kos, jangan jadikan tambang rakyat Suwawa sebagai alat gertakan untuk unjuk rasa, Ini menyangkut perut ribuan keluarga yang menggantungkan hidup dari tanah mereka sendiri,” tegas Afandi Kamaru, Ketua Aliansi Anak Penambang, yang juga merupakan mahasiswa di salah satu universitas di Gorontalo.

Menurut Afandi, tambang rakyat Suwawa adalah simbol perjuangan ekonomi kerakyatan. Tuduhan sepihak dan ancaman aksi unjuk rasa yang kerap dilakukan Sandri dinilai hanya sebagai kedok untuk mencari keuntungan pribadi.

“Jangan sok suci bicara soal kerusakan lingkungan, sementara rakyat dibiarkan lapar. Kalau memang peduli, lebih baik urus dulu ketimpangan sosial dan ekonomi di Totikum, Kalumbatan, Banggai Kepulauan daerah asal Sandri sendiri,” tandas Afandi.

Afandi juga memperingatkan Sandri maupun siapa pun yang berada di belakangnya, termasuk oknum yang sempat viral terkait isu pertambangan untuk berhenti memprovokasi, menghasut, dan menyebar narasi-narasi manipulatif terkait unjuk rasa demi kepentingan pribadi.

“Ini bukan ancaman. Ini peringatan keras. Kami, para penambang rakyat, bukan anak-anak yang bisa dibodohi dengan dalih-dalih ilegal dan unjuk rasa yang pada akhirnya hanya digunakan untuk mencari uang,” pungkas Afandi.