SURABAYA – Peningkatan wawasan kebangsaan dan nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai sangat penting untuk memperkuat pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, menegaskan bahwa penguatan nilai-nilai kebangsaan tidak hanya bertujuan membangun nasionalisme, tetapi juga membentuk prinsip kerja yang berorientasi pada pengabdian tulus kepada bangsa dan negara.

“Kalau niat bekerja didasarkan untuk bangsa, maka melayani masyarakat secara otomatis menjadi bagian dari pengabdian tersebut. Hal ini akan mempermudah proses pelayanan dan menciptakan kedisiplinan di berbagai sektor,” ujar Fathoni, pada Selasa (21/1).

Lebih lanjut, Fathoni juga mengusulkan pentingnya pelatihan dan peningkatan wawasan kebangsaan bagi para pejabat, khususnya mereka yang memegang tanggung jawab sebagai pemimpin atau pengambil kebijakan.

“Setiap pejabat, sebelum menduduki posisi strategis, harus diberikan pelatihan nilai-nilai kebangsaan. Dengan tingkat nasionalisme yang tinggi, pengabdian mereka akan menjadi lebih tulus,” tambahnya.

Selain itu, Fathoni mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang memberikan pelatihan kepada para menterinya di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Menurutnya, pendekatan serupa dapat diterapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan bekerja sama bersama Kodam atau institusi militer lainnya untuk menanamkan disiplin dan nilai-nilai kebangsaan kepada ASN. Maka pentingnya pemahaman geopolitik global bagi ASN Surabaya. 

“Di era globalisasi, dinamika internasional tidak bisa diabaikan. Apa yang terjadi di belahan dunia lain bisa berdampak langsung pada kita. Oleh karena itu, ASN Surabaya harus memiliki informasi terkini terkait geopolitik global, sehingga Pemkot mampu merancang langkah antisipasi terhadap berbagai skenario global yang dapat memengaruhi kota ini,” jelasnya.

Dengan wawasan yang matang tentang geopolitik, Fathoni yakin Pemkot Surabaya dapat menjaga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal meskipun menghadapi tantangan global.

“Kesejahteraan masyarakat Surabaya harus tetap menjadi prioritas utama. Pemahaman yang baik tentang geopolitik akan membantu mencegah gangguan terhadap pelayanan publik,” pungkasnya.