JAKARTA – Kepala SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK MUDISA), Irvandy Andriansyah, melakukan silaturahmi ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Rabu (8/10).
Dalam kunjungan itu, Irvandy bertemu Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi, dan Tenaga Ahli Kemendikdasmen, M. Sofyan, membahas arah pengembangan sekolah kejuruan serta program strategis pendidikan vokasi.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung A lantai 2 itu berjalan hangat dan produktif. Irvandy menyebut, pihaknya mendapat sambutan luar biasa dari jajaran Kemendikdasmen. Ia menilai diskusi tersebut membuka wawasan baru bagi SMK MUDISA, terutama dalam memperkuat Teaching Factory (Tefa) dan pembelajaran berbasis industri.
“Kami bersyukur bisa diterima dengan sangat baik oleh Bapak Didik dan Bapak Sofyan. Banyak hal penting yang kami dapatkan, khususnya tentang bagaimana SMK bisa terus berinovasi menghadapi tantangan dunia industri,” kata Irvandy Andriansyah.
Selama hampir dua jam berdiskusi, pembahasan tak hanya soal kurikulum, tetapi juga strategi konkret agar SMK dapat mencetak lulusan yang kompeten, mandiri, dan siap kerja. Didik Suhardi menegaskan pentingnya inovasi, kolaborasi, dan penerapan pembelajaran mendalam (deep learning) di lingkungan SMK.
“SMK harus adaptif. Dunia industri berubah cepat, jadi sekolah pun harus bergerak cepat. Kuncinya ada di kolaborasi dan inovasi,” ujar Didik Suhardi.
Sementara M. Sofyan menilai SMK Muhammadiyah 1 Surabaya punya potensi kuat menjadi sekolah rujukan di bidang teknologi dan industri. Ia mendorong agar MUDISA terus memperkuat jejaring dengan dunia usaha dan memanfaatkan program pemerintah yang relevan.
“MUDISA sudah berada di jalur yang benar. Dengan penguatan Teaching Factory dan kemitraan industri, sekolah ini bisa tumbuh jadi model pengembangan SMK modern,” katanya.
Bagi SMK MUDISA, kunjungan ini menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen sebagai sekolah vokasi unggulan. Irvandy memastikan, hasil pertemuan dengan Kemendikdasmen akan ditindaklanjuti dengan langkah nyata.
“InsyaAllah semua masukan akan kami terapkan. Kami ingin siswa MUDISA tidak hanya siap kerja, tapi juga siap berkarya dan berakhlak,” tutupnya.
Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya SMK Muhammadiyah 1 Surabaya memperluas jejaring dan memperkuat arah pendidikan vokasi yang adaptif terhadap kebutuhan zaman.