Ketua Umum Perkumpulan Wartawan PW Fast Respon Nusantara (FRN) Counter Polri, Agus Flores, angkat bicara terkait lolosnya batu hitam asal Gorontalo yang diduga melewati wilayah Sulawesi Tengah tanpa terdeteksi aparat.
Dikutip dari media mediacyberbhayangkara, Agus Flores mempertanyakan kinerja Polda Sulteng dalam hal pengawasan dan penindakan aktivitas ilegal yang melibatkan lintas wilayah. “Ini menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat. Bagaimana mungkin material seperti batu hitam bisa melewati wilayah hukum Sulteng tanpa hambatan?” tegasnya.
Menurutnya, peristiwa ini bukan hanya soal satu kasus, melainkan cerminan dari lemahnya sistem pengawasan di lapangan. Ia menegaskan, koordinasi antar-Polda dan jajaran Polri di daerah harus diperkuat agar jalur lintas wilayah tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin menghindari hukum.
“Kalau memang ada kelalaian atau pembiaran, harus ada tindakan tegas. Ini menyangkut wibawa Polri dan kepercayaan publik,” tambah Agus Flores.
Baca : https://mediacyberbhayangkara.com/batu-hitam-gorontalo-lolos-di-sulteng-agus-flores-angkat-bicara/
Dari pantauan awak media pada Sabtu 23/08/2025 tiga unit truk dengan nomor polisi masing-masing truk warna kuning DM 8811 EA , dumptruk warna putih DM 8193 AL dan dumptruk warna putih DB 8089 FI, mengangkut material batu hitam dari Gudang joli santos dihalaman rumah ferla lapananda di kecamatan suwawa timur.
Dari penuturan sandi yang merupakan penjaga gudang milik jouli santos, material tersebut di kumpul dari gunung oleh yudit kemudian di tampung di gudang penampungan dihalaman rumah Ferla Lapananda sebelum di angkut menuju Pelabuhan pantoloan Sulawesi tengah.
Selain tiga unit truk pengangkut material batu hitam, terlihat juga satu unit mobil Wuling warna putih yang ikut mengawal iring iringan truck pengangkut material batu hitam milik jouli santos.
“yang di oto itu, dorang itu mahasiswa / aktivis so gabung deng wartawan juga yang deng te bos joli ikut mo ba kawal di jalan supaya aman”, ujar Fiki salah satu pengemudi mobil truck yang mengangkut material milik jaoli santos.