SURABAYA – Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Buchori Imron, melaksanakan kegiatan reses di RT 18 RW 01, jalan Tambak Wedi Tengah Gang VI, Kecamatan Kenjeran, pada Minggu (14/9).
Dalam kesempatan itu, Buchori, sapaan akrabnya, menerima sejumlah keluhan warga, mulai dari melonjaknya harga beras, persoalan Penerangan Jalan Umum (PJU), hingga pavingisasi dan drainase lingkungan.
“Banyak keluhan warga, tapi tugas kami di DPRD hanya bisa menjelaskan program pemerintah kota Surabaya, mana yang sudah sampai di daerah ini,” ujarnya.
Terkait harga beras, Buchori menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat. “Katanya harga beras naik, padahal itu program pemerintah pusat. Secara regulasi seharusnya tidak bisa naik. Namun karena kebijakan itu ada di pusat, otomatis daerah hanya mengikuti,” jelasnya.
Selain itu, Buchori juga menyoroti persoalan PJU. “Alhamdulillah, kalau untuk PJU di kampung sini relatif aman,” katanya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya percepatan realisasi program pavingisasi dan drainase yang sudah diusulkan warga melalui musrenbang maupun DPRD. Menurutnya, jika pengerjaan proyek infrastruktur molor hingga akhir tahun, maka akan menimbulkan kendala di lapangan.
“Sekarang sudah pertengahan September, sebentar lagi Oktober dan November. November itu sudah tutup buku anggaran. Kalau program belum terealisasi, bisa jadi beban di akhir tahun. Apalagi jika masuk Desember, proyek besar hampir tidak mungkin selesai. Akhirnya bisa berlanjut ke tahun berikutnya dan menjadi multiyears,” tegasnya.