SURABAYA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Surabaya akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI pada 12 Agustus 2025 di Hotel Wyndham.
Musda ini menjadi momentum penting dalam menentukan sosok ketua baru Partai Golkar Surabaya untuk masa bakti 2025–2030.
Ketua Steering Committee (SC) Musda XI, Drs. Asrofi, menyampaikan bahwa tahapan pendaftaran bakal calon ketua telah resmi dibuka mulai Selasa, 5 Agustus 2025, pukul 01.00 hingga 22.00 WIB. Pemilihan tanggal tersebut, menurutnya, memiliki makna simbolis.
“Tanggal 5 melambangkan lima rukun Islam. Kami berharap proses penjaringan ini mendapat keberkahan dan membawa kejayaan bagi Partai Golkar di masa mendatang,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor DPD Partai Golkar Surabaya, Jalan Adityawarman, Selasa (5/8).
Lebih lanjut, Asrofi menegaskan bahwa seluruh tahapan rekrutmen harus mengacu pada Juklak 02/DPP/GOLKAR/II/2020 tentang pelaksanaan Musyawarah dan Rapat-rapat di lingkungan Partai Golkar.
“Tahapan penjaringan wajib mengikuti pedoman sebagaimana tertuang dalam Juklak 02,” tegasnya.
Asrofi juga menjabarkan sembilan syarat utama yang wajib dipenuhi oleh bakal calon ketua, antara lain:
– Pernah menjabat sebagai pengurus Partai Golkar atau hasta karya minimal lima tahun.
– Berpendidikan minimal strata satu (S1),
– Aktif sebagai kader selama lima tahun terakhir dan tidak pernah berpindah partai
– Memiliki sertifikat kaderisasi
– Menunjukkan integritas melalui prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela (PDLT)
– Tidak pernah terlibat dalam sejarah kelam G30S/PKI,
– Bersedia bekerja secara kolektif di internal partai.
Selain memenuhi persyaratan tersebut, setiap bakal calon juga wajib memperoleh dukungan minimal 30 persen dari total 37 pemilik suara di Musda.
Para pemilik suara ini terdiri dari unsur DPD Provinsi, DPD Kota, Dewan Pertimbangan, organisasi pendiri dan yang didirikan, serta 31 pimpinan kecamatan Partai Golkar se-Kota Surabaya.
Meski demikian, apabila terdapat tokoh yang dianggap layak memimpin namun belum memenuhi salah satu syarat administratif, yang bersangkutan tetap dapat mencalonkan diri asalkan memperoleh rekomendasi khusus dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
Menanggapi isu regenerasi, Asrofi menegaskan bahwa Partai Golkar adalah partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, bukan partai dinasti. “Golkar adalah partai terbuka dan demokratis. Kepemimpinan tidak diwariskan, melainkan ditentukan melalui musyawarah,” tegasnya.
Ia menambahkan, hingga kini belum pernah ada Ketua DPD Golkar Surabaya yang menjabat dua periode berturut-turut, tradisi yang mencerminkan kuatnya semangat regenerasi di internal partai.
Selain memilih ketua baru, Musda XI juga akan membahas dua agenda penting lainnya: evaluasi laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2020–2025 serta penyusunan program kerja lima tahun ke depan.
Musda ini rencananya akan dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan anggota DPR RI Dapil Jatim I, Adies Kadir.
Sebagai informasi, pendaftaran bakal calon Ketua DPD Golkar Surabaya dibuka mulai 5 Agustus dan akan ditutup pada 10 Agustus 2025.