HarianMetro.co, POHUWATO — Komitmen Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di kawasan transmigrasi UPT Sandalan, Desa Panca Karsa 1, Kecamatan Taluditi, kembali ditunjukkan melalui langkah nyata. Bupati secara langsung menyampaikan aspirasi dan kebutuhan warga Sandalan kepada Wakil Menteri Transmigrasi RI, H. Viva Yoga Mauladi, M.Si, di Kantor Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, Selasa (04/11/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Saipul didampingi oleh Kepala Dinas PUPR Pohuwato, Risdiyanto Mokodompit, dan diterima oleh jajaran pejabat tinggi Kementrans, di antaranya Direktur Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Elis Sampe Andi, SE., MM, Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Kawasan Transmigrasi, Muhammad Quffal Umaternate, S.STP., M.Si, serta Direktur Perencanaan Teknis Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, Hidanafie Ashriyati, S.Si., M.Si.

Dalam paparannya, Bupati Saipul A. Mbuinga menjelaskan bahwa program transmigrasi di Pohuwato telah berjalan sejak tahun 1981 dan berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kawasan transmigrasi, kata dia, kini berkembang menjadi salah satu sentra tanaman pangan produktif di Kabupaten Pohuwato.

“Kawasan transmigrasi kini telah berkembang menjadi sentra tanaman pangan yang produktif. Namun, masih ada persoalan mendasar yang harus segera ditangani, yaitu perbaikan akses jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir bandang,” jelas Bupati.

Ia menegaskan, akses tersebut sangat vital bagi 165 kepala keluarga di kawasan Sandalan yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Infrastruktur itu menjadi jalur utama untuk mengangkut hasil bumi dan menunjang konektivitas antarwilayah.

“Kami datang memohon dukungan dari Kementerian Transmigrasi karena pembangunan jalan dan jembatan di Sandalan belum dapat kami tangani melalui APBD. Ini akses vital bagi mobilitas dan ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Wamen Transmigrasi H. Viva Yoga Mauladi menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Pohuwato dalam memperkuat pembangunan kawasan transmigrasi Sandalan.

“Ok, siap mendukung. Karena masih di bawah pembinaan Kementrans, kami wajib memonitor, mengawasi, dan membantu pembangunan di sana,” ujar Wamen Viva Yoga.

Selain persoalan infrastruktur, Wamen juga menyoroti permasalahan pertanahan di Sandalan, di mana masih terdapat 94 bidang lahan yang berstatus HPK (Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi). Ia menilai, status ini harus segera diselesaikan agar tidak menimbulkan konflik di masa mendatang.

“Berdasarkan keputusan Komisi V DPR RI, kawasan hutan yang berada di wilayah transmigrasi harus dilepaskan status hutannya. Permasalahan seperti di Sandalan ini perlu segera dituntaskan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wamen Viva Yoga menekankan pentingnya sinergi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat pembangunan di kawasan transmigrasi. Ia menyebut Kementrans akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, BUMN, hingga PNM guna memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat transmigran.

“Kami ingin kawasan transmigrasi seperti UPT Sandalan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Di Pohuwato juga ada program penanaman kelapa dari Kementan yang bisa disinergikan. Kita jadikan Pohuwato tidak hanya sentra beras dan jagung, tapi juga kelapa, bahkan bisa ada rumah produksi olahan kelapa di masa depan,” ungkapnya.//Mldi

Artikel Bupati Saipul Mbuinga Perjuangkan Pembangunan Jalan dan Jembatan untuk Warga Transmigrasi Sandalan pertama kali tampil pada HARIAN METRO.