HarianMetro.co, POHUWATO – Pemerintah Kabupaten Pohuwato menggelar rapat evaluasi penanganan bencana banjir bandang yang melanda Desa Tuweya dan Desa Bohusami, Kecamatan Wanggarasi, dalam masa tanggap darurat selama 14 hari.

Kegiatan evaluasi ini berlangsung di Pos Komando Penanganan Darurat Bencana yang dipusatkan di kediaman Kepala Desa Malango, Kecamatan Taluditi, Rabu (25/6/2025) kemarin.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, dan turut dihadiri oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BNPB, Rudy Supriyadi bersama tim analis, Kalaksa BPBD, Kadis Sosial, Kadis PUPR, Kadis Perkim, Camat Wanggarasi, dan Camat Dengilo.

Dalam kesempatan itu, Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, menyampaikan apresiasi kepada BNPB atas respon cepat dan bantuan yang diberikan dalam penanganan bencana.

“Alhamdulillah kita sudah bekerja secara kolaboratif. Bantuan terus berdatangan. Kehadiran Pak Rudy bersama tim BNPB sangat membantu, termasuk bantuan logistik yang sedang dalam proses pengiriman,” ujar Bupati Saipul.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam penanganan bencana di wilayahnya. Saipul juga menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir, seperti tanggul dan jalur air.

“Kami sudah meninjau beberapa wilayah terdampak, termasuk Paguat, Lemito, Wanggarasi, dan Randangan. Insya Allah, bantuan logistik akan segera tiba. Namun, kita juga harus mengawal pembangunan infrastruktur agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Bupati Saipul.

Sementara itu, Rudy Supriyadi dari BNPB mengapresiasi keseriusan Pemkab Pohuwato dalam penanganan darurat banjir. Ia mengaku sudah empat hari mendampingi langsung Bupati Saipul di lapangan dan menyaksikan komitmen penuh dari seluruh jajaran.

“Saya melihat semangat Pak Bupati dan tim sangat luar biasa untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Penanganan darurat ini menjadi langkah prioritas yang patut diapresiasi,” kata Rudy.

Rudy menekankan pentingnya percepatan pendataan rumah yang rusak sebagai dasar pemberian bantuan. Menurutnya, data tersebut harus mencakup tingkat kerusakan—mulai dari rusak berat, sedang, hingga ringan.

“Jangan sampai kita justru memperpanjang penderitaan masyarakat. Kita harus menjadi tulang punggung agar mereka bisa kembali menjalani kehidupan sosial dan ekonomi seperti sedia kala,” tandasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa masa tanggap darurat memiliki batas waktu. Setelah masa ini berakhir, dukungan sumber daya dari pusat akan bergantung pada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Lewat rapat evaluasi ini, mari kita petakan seluruh masalah dan rekomendasi terkait kebutuhan masyarakat seperti sandang, pangan, sanitasi, kesehatan, dan pendidikan. Harapannya, dalam satu hari ini data kerusakan rumah bisa terkumpul secara lengkap dan akurat,” pungkas Rudy.

Dengan adanya sinergi dari berbagai pihak, Pemerintah Kabupaten Pohuwato dan BNPB optimistis pemulihan pasca-banjir akan berjalan cepat dan efektif demi mengembalikan kehidupan masyarakat terdampak ke kondisi normal.//AD

Artikel Bupati Saipul Pimpin Evaluasi Penanganan Banjir Bandang di Wanggarasi, BNPB Apresiasi Kinerja Pemda pertama kali tampil pada HARIAN METRO.