JAKARTA – Dalam hidup, pasti pernah merasakan saat di mana semua orang seolah menuding kamu salah. Entah itu di media sosial, lingkungan kerja, atau bahkan dalam lingkaran pertemanan. Rasanya seperti jadi pusat perhatian yang negatif, dan sulit lepas dari tekanan tersebut. Namun, kamu tidak harus hancur oleh situasi ini.
Berikut cara yang bisa kamu lakukan agar tetap kuat, tegar, dan positif meski berada di bawah sorotan kritik dan tuduhan.
1. Ingat, Opini Orang Bukan Fakta Mutlak
Salah satu kunci agar gak terbebani adalah menyadari bahwa setiap orang berhak punya opini, dan itu belum tentu kebenaran tentang dirimu. Pada dasarnya, tuduhan itu hanya persepsi mereka, bukan fakta objektif. Bedakan mana yang benar-benar nyata dan mana hanya pendapat yang dipenuhi emosi.
2. Gunakan Teknik “Zoom Out”
Bayangkan kamu sedang melihat masalah dari ketinggian, seperti dari drone yang terbang di atas. Dari situ, masalah yang kamu anggap besar sebenarnya terlihat jauh lebih kecil. Memberikan jarak dari situasi membuat kita bisa lebih jernih berpikir dan tidak hanyut dalam emosi sesaat.
3. Tanya Diri Sendiri: “Apakah Ini Akan Penting Setahun Lagi?”
Seringkali drama dan tuduhan yang kita alami sekarang terasa menyesakkan dada. Namun, saat ditanya apakah akan masih penting setahun kemudian, biasanya jawabannya tidak. Pertanyaan ini membantu meredam intensitas emosi dan mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang lebih berarti jangka panjang.
4. Cari Satu Orang yang Masih Percaya Padamu
Ketika semua orang seperti menjauh dan mengkritik, memegang sesuatu yang positif sangat penting. Temukan satu orang yang kamu tahu tetap percaya dan mendukungmu bisa sahabat, keluarga, atau bahkan dirimu sendiri. Dukungan itu menjadi jangkar penguat saat ombak tuduhan menghantam hebat.
5. Gunakan Teknik “Grey Rock” Bila Perlu
Kalau ada orang yang tampaknya ingin memancing kemarahan atau reaksi negatif, cobalah teknik “grey rock”: bersikap netral, datar, dan tidak memberikan perhatian berlebihan. Orang yang mencari perhatian negatif biasanya cepat bosan jika kamu tidak bereaksi.
6. Ekspresikan Perasaan Lewat Tulisan
Kadang, melawan emosi secara langsung bikin makin stres. Cobalah tulis semua pikiran dan perasaanmu di kertas, lalu buang atau bakar. Ini teknik “brain dump” yang membantu melepaskan beban mental tanpa harus menghadapi konflik langsung.
7. Alihkan Energi ke Hal yang Kamu Kuasai
Daripada buang tenaga membuktikan diri ke orang yang sudah berprasangka, lebih baik fokus pada sesuatu yang bisa kamu kontrol. Bisa dengan bekerja, olahraga, atau menjalani hobi yang membuatmu merasa berprestasi dan bahagia.
8. Praktikkan Self-Compassion
Jadilah teman baik untuk dirimu sendiri. Ucapkan hal-hal positif layaknya kamu mendukung sahabat yang sedang down “Kamu sudah berusaha sebaik mungkin. Tapi tidak apa-apa kalau merasa sedih dan kecewa. Kamu tidak sendirian dan tetap berharga.”
9. Sadari Bahwa Tuduhan Seringkali Cerminan Masalah Orang Lain
Ketika seseorang menuduh dengan kasar, ingatlah bahwa itu sering kali berasal dari masalah mereka sendiri seperti rasa takut, insecure, atau frustrasi. Jadi, jangan bawa hati terlalu berat karena mereka sebenarnya berperang dengan diri sendiri.
10. Akhiri Hari dengan “Gratitude Reset”
Sebelum tidur, coba tulis atau sebutkan tiga hal yang kamu syukuri hari ini, sekecil apa pun. Misalnya, “Aku punya keluarga yang peduli” atau “Aku tidur dengan nyaman malam ini.”
Kebiasaan ini membantu otak beralih dari mode stres ke mode tenang dan bersyukur.Menghadapi tekanan dan tuduhan memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa ditaklukkan.
Catata: Ingat, kemampuan bertahan dan menjaga keseimbangan emosi merupakan utama untuk hidup lebih damai dan bahagia, terutama di zaman yang penuh dengan penilaian cepat seperti sekarang.