SURABAYA – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Bulak menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kecamatan Bulak Bebas Stunting”.

Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan organisasi kepemudaan, seperti Karang Taruna, kader PKK, Kader Surabaya Hebat (KSH), IPNU, IPPNU, serta tujuh anak stunting bersama orang tuanya.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Surabaya, Camelia Habiba, menekankan pentingnya peran perempuan dalam rumah tangga sebagai garda terdepan pencegahan stunting.

“Perempuan sebagai ibu rumah tangga harus menjadi motor penggerak utama dalam memastikan kecukupan gizi keluarga serta pengelolaan ekonomi rumah tangga. Pengentasan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan koordinasi erat antar-stakeholder di tingkat wilayah,” tegas Camelia, pada Kamis (24/7).

Ia juga menambahkan bahwa edukasi tentang stunting perlu diberikan sejak usia remaja sebagai bekal membangun keluarga sehat di masa depan.

“Ilmu tentang stunting harus menjadi bagian dari bekal remaja, agar mereka siap secara fisik dan mental menjadi orang tua yang sadar gizi,” imbuhnya.

Camat Bulak, Hudaya, mengapresiasi kerja sama lintas sektor yang telah menghasilkan penurunan angka stunting di wilayahnya. Dari sebelumnya 12 anak yang tercatat mengalami stunting, kini tersisa tujuh anak, dengan satu di antaranya masuk kategori pra-stunting.

“Penurunan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, puskesmas, kader Surabaya Hebat, serta dukungan masyarakat berjalan efektif. Program Kampung Madani, yang merupakan bagian dari Kampung Pancasila, turut memperkuat intervensi sosial budaya terhadap isu stunting,” jelas Hudaya.

Ia juga menyoroti peran penting Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) yang memberikan edukasi kepada para orang tua mengenai pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai fondasi utama dalam mencegah stunting.

Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Abdul Ghoni, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi kepada Fatayat NU Kecamatan Bulak dan menekankan pentingnya sinergi lintas generasi dan lembaga.

“Pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama. Keterlibatan masyarakat, pemerintah, dan organisasi seperti Fatayat NU sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini. Saya mendukung penuh upaya kolaboratif yang dilakukan di Kecamatan Bulak demi mewujudkan generasi yang lebih sehat dan siap menghadapi masa depan,” ungkapnya.