Sejumlah oknum perwira di lingkungan Polda Gorontalo kembali disebut-sebut dalam dugaan keterlibatan aktivitas tambang emas ilegal atau pertambangan tanpa izin (PETI) di sejumlah wilayah di Gorontalo.
Meski bukan isu baru, hingga kini belum terlihat langkah tegas dari institusi Polri dalam menindak keterlibatan sejumlah oknum yang menjadi sorotan publik.
Sejumlah nama perwira Polda Gorontalo bahkan pernah tersorot dalam aksi unjuk rasa dan pemberitaan media lokal dan nasional, namun tidak ada proses hukum yang transparan, akibatnya aktivitas PETI di sejumlah daerah di Gorontalo masih terus berlanjut.
Dirangkum dari sejumlah pemberitaan media lokal Gorontalo dan media nasional, berikut daftar nama oknum Polda Gorontalo yang menjadi soroton publik karena diduga terlibat sebagai beking PETI.
1. Iptu Kristo
Nama Iptu Kristo, yang disebut sebagai staf pribadi Kapolda Gorontalo, mencuat setelah tangkapan layar percakapan pesan WhatsApp yang diduga melibatkan dirinya.
Dirinya diduga kuat terlibat dalam pengaturan setoran pengamanan di Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, kemudian viral di media sosial.
baca : https://www.liputan6.com/regional/read/5907259/viral-dugaan-ajudan-kapolda-gorontalo-terlibat-pengaturan-setoran-tambang-emas
2. Ipda Ismail Dai
Kapolsek Patilanggio Polres Pohuwato, Ipda Ismail Dai diduga menarik upeti dari para pelaku pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato.
Informasi yang diterima Kontras.id, upeti yang diduga ditarik Kapolsek dari para pelaku pertambangan emas ilegal yang menggunakan unit alat berat jenis ekskavator tersebut adalah uang dan emas.
setiap alat berat yang masuk dan beroperasi di wilayah PETI Desa Balayo wajib menyetor uang sebesar 15 juta rupiah perunit. Uang tersebut disebut iuran pengamanan yang wajib disetor setiap bulannya.
Tak hanya itu, para pelaku juga diwajibkan untuk menyisihkan emas seberat satu gram setiap hari diduga disetor ke Kapolsek Patilanggio. Kabarnya, saat ini kurang lebih 20 unit alat berat yang sedang beraktivitas.
baca : https://kontras.id/2024/06/21/kapolsek-patilanggio-diduga-tarik-upeti-dari-tambang-emas-ilegal-di-desa-balayo/
3. Iptu Robby Andri Ansyari
Kapolsek Marisa Polres Pohuwato, Iptu Roby Andri Ansyari, diduga melakukan intimidasi terhadap para pelaku Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato. Dugaan ini mencuat setelah sejumlah penambang mengaku mendapat tekanan untuk membayar sejumlah uang yang disebut sebagai “atensi” atau uang keamanan.
baca : https://hibata.id/diduga-peras-pelaku-peti-hulawa-umar-karim-minta-kapolsek-marisa-diproses-hukum/
4. Kombes Rudi
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Lingkungan berorasi lantang, menuding sejumlah petinggi Kepolisian Daerah Gorontalo terlibat dalam praktik tambang ilegal (PETI) di Kabupaten Pohuwato.
Dalam aksinya, mereka menyebut nama Kombes Rudi, salah satu perwira menengah di jajaran Polda, serta Kapolsek Patilanggio sebagai bagian dari jaringan perusakan lingkungan tersebut.
baca : https://hibata.id/skandal-peti-pohuwato-mahasiswa-sebut-nama-kombes-rudi-dalam-aksi-unjuk-rasa/
5. Kombes Ahmad
Nama Kombes Ahmad menjadi viral setelah sejumlah aktivis melakukan aksi demonstrasi di depan Polda Gorontalo, salah seorang orator dengan lantang menyuarakan “Ada nama Kombes Ahmad, kami minta klarifikasi dari pihak Polda Gorontalo. Bahwa otak dan dalang dari permainan di PETI Pohuwato adalah Kombes Ahmad, Jadi kami minta ke Polda Gorontalo untuk segera menindak, mencari tau dan menyelidiki apakah benar di atas Kombes Rudi ada Kombes Ahmad.
Selain isu beking PETI, Kombes Ahmad juga viral melalui akun TikTok KarlotaGorontalo yang membagikan dugaan perselingkuhan Kombes Ahmad dengan seorang Wanita bernama Marni, dari hasil perselingkuhan itu telah menghasilkan satu orang anak laki-laki yang telah berumur lima tahun, namun sampai saat ini Polda Gorontalo memilih diam untuk melindungi Kombes Ahmad.
baca : https://wartapol.id/tak-percaya-polda-gorontalo-mahasiswa-laporkan-dugaan-beking-tambang-ke-mabes-polri/
6. AKBP Roni
Nama AKBP Roni Kasubnit Intel Polda Goorontalo mencuat setelah pelaku PETI Marten Basaur bersuara lantang, menurut ateng panggilan akrab marten dirinya memiliki sejumlah bukti transferan uang untuk AKBP Roni yang dituding sebagai salah satu beking PETI.
baca : https://barakati.id/institusi-kepolisian-disorot-dugaan-keterlibatan-aparat-dalam-tambang-ilegal-mencuat-di-gorontalo/
7. AKBP Firman
Selain nama AKBP Roni Kasubnit Intel Polda Gorontalo, satu nama lain yang disebut Marten Basaur adalah AKBP Firman yang merupakan Kasubdit Tipiter Krimsus Polda Gorontalo sebagai salah satu oknum yang ikut menerima transferan sebagai jasa upeti beking tambang.
baca : https://wakilrakyat.co/mengaku-dibekingi-kasubdit-tipidter-pelaku-peti-adu-mulut-dengan-kapolres-boalemo/