SURABAYA – Sejumlah Posko Gotong Royong PDI Perjuangan didirikan oleh kader dan simpatisan partai, salah satunya di Kalilom Lor Gang Seruni, Kecamatan Kenjeran. Posko ini diinisiasi oleh Ning Anis Marsella.

Pendirian posko tersebut merupakan bentuk upaya memperkuat peran serta masyarakat dalam membangun Kota Surabaya, sekaligus mendukung Megawati Soekarnoputri untuk kembali dikukuhkan dalam Kongres VI PDI Perjuangan.

Anis Marsella, kader PDIP sekaligus inisiator Posko PDI Perjuangan di Kalilom Lor, menyebutkan bahwa aktivitas posko murni ditujukan untuk kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat.

“Kami menerima keluhan ijazah ditahan, pendampingan berobat di rumah sakit menggunakan BPJS, usulan pembangunan, bahkan pendidikan bagi warga tidak mampu,” kata Anis Marsella.

Kader PDIP Surabaya, Achmad Hidayat, menyampaikan bahwa Posko PDI Perjuangan harus menjadi ruang terbuka bagi keluhan masyarakat. Selain itu, posko juga menjadi sarana rembuk persoalan warga sekaligus menanamkan semangat perjuangan Bung Karno dan Ibu Megawati Soekarnoputri.

“Kita doakan dan dukung Ibu Megawati Soekarnoputri dikukuhkan kembali dalam Kongres Ke VI PDI Perjuangan untuk memimpin partai ini lima tahun mendatang, kita harus siap dalam berbagai kondisi mukti utowo mati nderek Megawati!” kata Achmad Hidayat.

Ia juga mengajak masyarakat Surabaya untuk turut mengawal putusan Mahkamah Konstitusi terkait Pendidikan Dasar Gratis, terutama di tengah masa Penerimaan Murid Baru. Menurutnya, keberpihakan kepada warga kurang mampu harus menjadi prioritas dalam mendapatkan akses pendidikan yang layak.

“Di Kota Surabaya, kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi membuka peluang bagi warga untuk menerima pendidikan gratis di SD-SMP negeri. Untuk sekolah swasta, dialokasikan jalur afirmasi bagi warga tidak mampu. Bahkan ada juga program kejar paket bagi warga tidak mampu, didukung kekuatan anggaran 20,96% dari total APBD,” kata Achmad

Ia menegaskan bahwa kebijakan pendidikan yang dijalankan Wali Kota Eri Cahyadi bersama Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, sejalan dengan semangat Pancasila, konstitusi, Bhinneka Tunggal Ika, dan Dasa Prasetya PDI Perjuangan, khususnya poin kelima yang berbunyi: membebaskan biaya berobat dan biaya pendidikan bagi rakyat.

“Kita kobarkan terus semangat perjuangan,” imbuhnya.