PEMALANG – Gelaran Festival Mangga Pemalang selalu sukses sebab menarik animo pengunjung yang besar setiap di adakan dua tahun sekali. Pada Festival Mangga Pemalang (FMP) 2025 pun masih dipadati banyak pengunjung.
Puncak kunjungan paling banyak FMP yang di gelar pada 31 Oktokber – 2 November pada hari terakhir, Minggu (2/11) saat rangkaian acara festival yang diadakan di lapangan Desa Penggarit, Kecamatan Taman Senandung yang diiringi musik dangdut lawas.
Sebanyak puluhan ribu orang dari berbagai tempat di Pemalang dan warga luar kota, mendekati Lapangan Penggarit tempat acara itu berlangsung.
Banyaknya orang yang hadir membuat arus lalu-lintas begitu padat, puncaknya jalan masuk menuju lokasi festival dari arah kota Pemalang, jalur di atas bendungan Sungapan terjadi kemacetan parah.
Pengunjung yang mayoritas menggunakan sepeda motor, saat memasuki lapangan harus berdesakan, pasalnya akses jalan di atas bendungan dengan lebar sekitar hanya 2 meter, tidak memungkinkan kendaraan roda 4 untuk bersimpangan, akibatnya sebuah mobil yang sudah di tengah jalan menuju arah barat pun didorong oleh ratusan sepeda motor yang memasuki lokasi Festival.
Menurut Handoko petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Pemalang, kemacetan di atas jembatan bendungan Sungapan terjadi sejak pagi,pukul 07.00 Wib .
“Kemacetan kendaraan baik dari arah barat maupun timur Bendungan Sungapan dari jam 7 pagi, karena akses jalan yang sempit tidak mampu menampung kendaraan pengunjung festival yang membludak,” jelasnya, pada Minggu ( 2/11 ).
Banyaknya kendaraan yang memadati jalur masuk Festival, serta tidak berfungsinya lampu pengatur Lalulintas di sebelah Barat dan Timur Bendungan Sungapan membuat lalu-lintas macet parah.
Vany (25) pengunjung dari Tegal merasakan kemacetan di atas jembatan bendungan Sungapan, yang dianggapnya miris.
“Sejak dari akses masuk di sebelah barat Bendungan, ratusan sepeda motor sudah salin mendahului karena antrian panjang, beruntung tidak terjadi apa – apa ,agak miris juga karena macetnya di atas Bendungan, lihat ke bawah sungai besar begitu takut,” ugkapnya.
Menurut salah satu pedagang yang ditemui awak media, kemacetan memang hampir terjadi saat penyelenggaraan Festival Mannga Pemalang setiap dua tahun sekali.
“Kami berharap penyelenggara untuk lebih menata kesemrawutan Lalulintas saat festival digelar, sehingga bisa memantik pengunjung lebih banyak lagi.” ujarnya.