BONDOWOSO – Gus Ahmad Nawawi Maksum, Tokoh Ulama Muda Bondowoso Jawa Timur, meminta masyarakat menjaga persatuan dan tidak terpancing polemik yang melibatkan Fuad Plered.
Pertanyaan Fuad Plered l ramai dikritik karena diduga menghina Guru Tua, sosok penyebar agama Islam di Sulawesi dan Indonesia Timur.
“Jangan terprovokasi dengan pernyataan Fuad Plered, tetap jaga persatuan,”ujar Pengasuh Ponpes Nurut Taqwa, Bondowoso, Minggu (13/4).
Gus Nawawi menegaskan, penghinaan terhadap ulama adalah hal yang sangat disayangkan, namun reaksi yang berlebihan juga berpotensi merugikan umat islam.
“Kami minta umat islam agar menahan diri dan tidak terjebak dalam narasi yang dapat memecah belah umat. Mari kita sikapi persoalan ini dengan kepala dingin,” ujarnya.
Ia menyebutkan, sepatutnya para ulama di Nusantara ini baik itu habaib atau pun kiai saling menghormati, dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa tidak terpancing oleh hal-hal untuk memecah belah bangsa.
“Kita wajib menjaga marwah para ulama. Tapi kita juga harus menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung akhlak dan kedamaian,”ungkapnya.
Pembina BGN (Barisan Gus Nawawi) itu mengajak momentum untuk memperkuat ukhuwah dan menahan diri dari ujaran kebencian. Jangan beri ruang bagi pihak-pihak yang ingin memecah belah umat.
“Jangan sampai niat membela ulama justru mencederai ajaran Islam itu sendiri,”pungkasnya.