SURABAYA – Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, berkomitmen KAI Commuter menghadirkan layanan transportasi terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat dengan layanan Kereta Api Perkotaan yang dioperasikan melalui skema tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah/Public Service Obligation (PSO). 

Leza menyampaikan layanan kereta perkotaan PSO merupakan peran pemerintah, dalam hal ini DJKA, menyediakan transportasi terjangkau oleh semua kalangan masyarakat, terutama pekerja harian atau pekerja dari sektor riil seperti pedagang dan petani. 

“Layanan ini juga merupakan bagian dari upaya KAI Commuter dalam mendukung perekonomian rakyat dengan menyediakan transportasi yang terjangkau, aman, dan nyaman, serta mendukung upaya Pemerintah dalam mengurangi kemacetan di area perkotaan,” ujar Leza, Sabtu, (24/5).

Ia menjelaskan, setiap tahunnya, tren pengguna Commuter Line dalam skema kontak PSO terus meningkat. Tahun 2025 diproyeksikan akan melayani pengguna PSO sebanyak 370,92 juta orang. 

“Jumlah tersebut meningkat sebesar 11% dibandingkan pada tahun 2024 lalu, yang tercatat sebanyak 334,29 juta orang lebih pengguna.” tutur nya.

Leza menambahkan dalam waktu lima tahun tren pengguna PSO Commuter Line terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya wilayah operasional layanan kereta komuter di wilayah Pulau Jawa.

“Pada tahun 2019, pengguna PSO Commuter Line sebanyak 343,6 juta orang, pada tahun 2020 mengalami peningkatan 1,5% dengan jumlah pengguna PSO sebanyak 348,9 juta orang. Sedangkan pada tahun 2021, di masa pandemi, pengguna PSO Commuter Line sebanyak 172,4 juta orang.” beber nya.

Sementara itu, tahun 2022 terjadi peningkatan pengguna PSO Commuter Line sebesar 27,6% atau sebanyak 220 juta. 

“Pada tahun ini, KAI Commuter juga mendapat penugasan untuk mengelola layanan kereta komuter di Wilayah 2 Bandung dan Wilayah 8 Surabaya. Pada tahun 2023, di masa pasca-pandemi dan berangsur normal, pengguna PSO Commuter Line sebanyak 268,52 juta orang.” ujarnya.