SURABAYA – Halo, Sahabat Tikta! Hari Raya Idulfitri adalah momen yang paling dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan, Idulfitri menjadi simbol kemenangan dalam mengendalikan hawa nafsu, memperbanyak ibadah, dan meningkatkan kepedulian sosial. Lebaran juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan merayakan kebahagiaan bersama keluarga serta kerabat.
Makna Idulfitri: Kembali ke Fitrah
Secara bahasa, Idulfitri berasal dari kata “id” yang berarti kembali dan “fitri” yang berarti suci. Dengan demikian, Idulfitri melambangkan kembalinya seseorang ke keadaan suci setelah menjalani ibadah Ramadan. Di hari yang penuh berkah ini, umat Muslim diharapkan bisa lebih bersih hati, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Selain itu, Idulfitri juga mengajarkan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama, yang diwujudkan melalui zakat fitrah. Zakat ini wajib dikeluarkan sebelum salat Id sebagai bentuk penyucian diri dan membantu mereka yang kurang mampu agar bisa ikut merayakan hari kemenangan dengan penuh suka cita.
Tradisi Lebaran yang Selalu Dirindukan
Perayaan Idulfitri di Indonesia memiliki berbagai tradisi khas yang selalu dinanti oleh masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:
1. Salat Idulfitri
Salat Id merupakan ibadah yang dilaksanakan pada pagi hari di lapangan, masjid, atau tempat terbuka lainnya. Setelah salat, umat Muslim biasanya saling bersalaman dan bermaafan sebagai simbol kembali suci serta mempererat hubungan persaudaraan.
2. Silaturahmi dan Halalbihalal
Lebaran menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga, kerabat, dan sahabat. Tradisi halalbihalal atau saling bermaafan dilakukan sebagai bentuk rekonsiliasi sosial, di mana setiap orang meminta dan memberikan maaf atas segala kesalahan yang pernah terjadi.
3. Mudik: Kembali ke Kampung Halaman
Bagi para perantau, Lebaran identik dengan mudik, yaitu tradisi pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga. Meski perjalanan mudik sering kali melelahkan, kebahagiaan bisa berkumpul kembali dengan orang-orang tercinta menjadi pengobat rindu yang sangat berharga.
4. Menikmati Hidangan Khas Lebaran
Setiap daerah memiliki hidangan khas Lebaran yang selalu hadir di meja makan. Namun, beberapa menu yang hampir selalu ada di berbagai daerah adalah:
• Ketupat dan opor ayam sebagai hidangan utama
• Rendang atau semur daging sebagai pelengkap
• Aneka kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lidah kucing
Hidangan ini menjadi bagian penting dalam perayaan Idulfitri karena menggambarkan kebersamaan dan kehangatan keluarga.
5. Pembagian THR dan Angpau
Salah satu tradisi yang paling ditunggu oleh anak-anak adalah pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) atau angpau Lebaran. Biasanya, para orang tua, paman, dan bibi memberikan uang dalam amplop kepada anak-anak sebagai bentuk kebahagiaan dan berkah di hari raya.
6. Takbiran: Malam yang Penuh Gema Kemenangan
Malam sebelum Idulfitri, umat Muslim mengumandangkan takbir sebagai ungkapan syukur atas berkah Ramadan yang telah dilewati. Takbiran bisa dilakukan di masjid, musala, atau dengan berkeliling kampung membawa obor dan bedug. Suasana takbiran selalu memberikan rasa haru sekaligus kebahagiaan tersendiri.
Hari Raya Idulfitri bukan hanya tentang perayaan setelah berpuasa, tetapi juga momen untuk kembali suci, mempererat silaturahmi, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Dengan berbagai tradisi khas yang selalu dirindukan, Lebaran menjadi hari yang penuh makna bagi setiap umat Muslim.
Setelah sebulan berpuasa dan menahan diri, kini saatnya kita merayakan kemenangan dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Selamat Hari Raya Idulfitri! Mohon maaf lahir dan batin.