JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2025–2030. Prosesi pelantikan berlangsung di Halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2).
Pelantikan ini menandai periode kedua kepemimpinan Khofifah–Emil. Keduanya kembali dipercaya masyarakat Jawa Timur untuk memimpin provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia tersebut.
Khofifah Indar Parawansa dikenal sebagai sosok “Ibu” bagi masyarakat Jawa Timur. Dengan senyum khas dan kepeduliannya, Khofifah dinilai konsisten memperjuangkan peningkatan kesejahteraan, terutama bagi masyarakat lapisan bawah.
Sementara Emil Dardak disebut sebagai figur “Bapak” yang selalu hadir mendampingi gubernur dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Kombinasi keduanya mencerminkan keharmonisan dan kekompakan dalam memimpin Jawa Timur.
Ketua MAKI (Masyarakat Anti Korupsi Indonesia) Jawa Timur, Heru Satrio menegaskan Khofifah dan Emil merupakan pasangan pemimpin yang solid dan tidak mudah dipecah belah.
“Kedua pemimpin Jawa Timur ini sangat kompak dan saling mengisi. Jangan coba-coba ada pihak yang ingin mengadu domba atau memecah belah. Kalau ada, lebih baik minggat dari Bumi Majapahit,” tegas Heru, Kamis (25/9).
Heru juga menyinggung isu kasus dana hibah yang tengah ditangani KPK. Menurutnya, tidak ada keterlibatan Khofifah maupun Emil dalam kasus tersebut.
“MAKI Jatim meyakini 2 juta persen bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur tidak akan terlibat sedikitpun. Kita serahkan sepenuhnya kepada KPK untuk menuntaskan perkara ini,” ujarnya.
Heru mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk mendukung program pembangunan pemerintah provinsi serta tidak terprovokasi narasi bernuansa hasutan.
“Jawa Timur sedang baik-baik saja. Mari kita kawal bersama program-program pemerintah dengan arif dan bijaksana, tanpa terpengaruh hoaks maupun upaya adu domba,” pungkasnya.