HarianMetro.co, POHUWATO – Gejolak mahasiswa Universitas Pohuwato kian memanas. Dalam pernyataan tegas yang disampaikan Moh. Irfandi Djumaati, salah satu perwakilan mahasiswa, menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap dugaan pengelolaan dana yang tidak transparan di lingkungan universitas, Minggu (10/8/2025).

Menurut Irfandi, kampus yang seharusnya menjadi tempat mencerdaskan kehidupan bangsa kini justru dicederai oleh praktik-praktik yang mencurigakan, terutama dalam pengelolaan keuangan. Ia menegaskan bahwa mahasiswa tidak akan tinggal diam melihat dunia pendidikan dijadikan ladang bisnis oleh segelintir pihak yang dinilai telah mengkhianati amanah civitas akademika.

“Kami menuntut keterbukaan total atas semua pos keuangan kampus. Sudah lima bulan dosen belum digaji, itu memalukan dan membunuh semangat mengajar. Dana kemahasiswaan, asuransi, biaya wisuda, bahkan dana Mesjid kampus dan sumbangan buku alumni semuanya tidak jelas ke mana arah dan peruntukannya,” ujar Irfandi.

Ia juga menyebut bahwa mahasiswa berhak tahu ke mana uang yang mereka bayarkan disalurkan. Uang tersebut, menurutnya, berasal dari jerih payah orang tua mahasiswa dan semestinya digunakan sepenuhnya untuk peningkatan mutu pendidikan, bukan untuk diputar dalam praktik-praktik yang sarat dugaan penyimpangan.

Lebih jauh, Irfandi menekankan bahwa universitas bukanlah korporasi dan mahasiswa bukan objek eksploitasi. Ia menduga kuat adanya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di balik pengelolaan keuangan kampus yang tidak transparan dan akuntabel.

“Jika kampus terus diam, kami akan bersuara lebih keras. Kami siap membawa isu ini ke ranah hukum dan media nasional. Pendidikan harus bersih dari praktik kotor. Ini bukan tempat mafia!” tutupnya dengan lantang.

Pernyataan mahasiswa ini menjadi sinyal peringatan keras bagi pihak universitas untuk segera melakukan audit menyeluruh, membuka data keuangan secara publik, dan memberikan pertanggungjawaban terbuka kepada mahasiswa dan masyarakat Pohuwato.//Mldi

Artikel Irfandi Djumaati Soroti Dugaan Penyelewengan Dana di Universitas Pohuwato pertama kali tampil pada HARIAN METRO.