SURABAYA – Kebahagiaan seharusnya sederhana, tetapi nyatanya tidak semua orang bisa merasakannya. Ada yang selalu merasa kurang, meski sudah memiliki banyak hal. Bukan karena dunia tidak memberi cukup, tetapi ada pola pikir yang justru menjauhkan mereka dari kebahagiaan.

Berikut Sahabat Tikta, Kami ulaskan delapan alasan kenapa seseorang sulit merasakan kebahagiaan:

1. Selalu Merasa Kurang

Dari pada mensyukuri apa yang dimiliki, banyak orang justru sibuk melihat apa yang belum dimiliki. Perbandingan dengan orang lain semakin memperparah keadaan, membuat kebahagiaan terasa seperti sesuatu yang selalu di luar jangkauan.

2. Terjebak Kekhawatiran

Masa depan penuh ketidakpastian, tetapi terus-menerus mencemaskannya hanya akan menambah beban pikiran. Ketakutan akan kegagalan, rasa takut kecewa, dan keinginan untuk mengendalikan segalanya justru membuat hidup terasa lebih berat.

3. Mengejar Materi Tanpa Akhir

Mengukur kebahagiaan dari jumlah harta atau status sosial sering kali berujung pada ketidakpuasan. Ada pemikiran bahagia baru bisa dirasakan setelah mendapatkan lebih banyak, lebih tinggi, lebih hebat. Padahal, semakin terikat pada dunia, semakin sulit merasa cukup.

4. Tidak Pernah Merasa Cukup

Setiap pencapaian terasa sementara. Begitu satu target tercapai, muncul keinginan baru yang harus segera dikejar. Kebahagiaan pun hanya singgah sebentar, sebelum kembali terasa jauh.

5. Suka Mengendalikan Orang Lain

Sebagian orang tanpa sadar menggunakan manipulasi agar merasa lebih aman dan lebih unggul. Namun, kebiasaan ini justru merusak hubungan dan membuat hidup penuh kepalsuan.

6. Gengsi Menghalangi Kebahagiaan

Takut terlihat lemah, sulit mengakui kesalahan, dan selalu ingin tampak sempurna sikap ini justru membuat seseorang semakin sulit menerima kenyataan dan menemukan ketenangan.

7. Terlalu Peka terhadap Orang Lain

Setiap perkataan atau sikap orang lain mudah dianggap sebagai penghinaan. Dari pada fokus pada kebahagiaan sendiri, justru malah terjebak dalam perasaan ingin membalas atau membuktikan sesuatu yang sebetulnya tidak perlu.

8. Suka Drama

Terkadang, masalah bukan datang dari luar, tetapi dari cara seseorang memandang hidup. Suka membesar-besarkan masalah, mengasihani diri sendiri, atau menciptakan konflik yang tidak perlu hanya akan menjauhkan mereka dari kebahagiaan.

Bahagia itu sederhana. Tapi selama pola pikir ini masih menguasai, seberapa pun tingginya pencapaian dan seberapa banyak yang dimiliki, kebahagiaan akan tetap terasa jauh. Sebab, bahagia bukan soal berapa banyak yang kita punya, melainkan bagaimana kita menerima dan menikmati hidup tanpa terus merasa kurang.