SURABAYA – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya masa khidmat 2024-2029 resmi dilantik pada Sabtu (5/7/2025), dalam sebuah prosesi di Auditorium Tower Kampus B Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
Acara tersebut dihadiri Gubernur Jawa Timur dan sejumlah tokoh penting. Pelantikan dilakukan langsung oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berdasarkan Surat Keputusan yang ditandatangani secara elektronik oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, serta Sekretaris Jenderal PBNU Drs H Saifullah Yusuf.
Ketua PCNU Surabaya Masduki Toha menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan kepada dirinya dan seluruh jajaran pengurus. Ia menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan menjadi awal dari tanggung jawab besar yang telah mendapatkan arahan langsung dari berbagai tokoh, mulai dari Gubernur hingga jajaran pengurus PBNU dan PWNU.
“Kami ucapkan terima kasih atas segala bentuk dukungan, doa, dan support yang telah diberikan kepada kami. Semoga sambung doa ini menjadi kekuatan batin agar para pengurus yang sudah dilantik ini benar-benar bisa bekerja secara maksimal,” katanya usai pelantikan.
“Bahkan, Alhamdulillah, setahun terakhir kami sudah mulai bekerja dan berkhidmat. Semoga ke depan kami bisa lebih giat lagi dalam melayani umat dan menjalankan amanah organisasi. Semua ini kami lakukan demi kemaslahatan umat dan dalam rangka menanam kebaikan untuk kehidupan kelak,” sambungnya.
Masduki menekankan bahwa salah satu amanah utama dari para pimpinan NU adalah merangkul seluruh elemen masyarakat tanpa membeda-bedakan latar belakang.
“Ini menjadi bagian dari tugas kami ke depan. Tidak hanya membesarkan organisasi, tetapi juga bersinergi antar komponen. Selain itu, kami akan fokus pada penguatan perekonomian warga. Kebijakan-kebijakan yang bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat harus kita dorong bersama,” tegasnya.
Ketika ditanya mengenai langkah strategis untuk mengembalikan kejayaan NU di Surabaya, ia menyebut pentingnya penataan organisasi dari tingkat paling bawah.
“Langkah awal tentu adalah menata organisasi. Dimulai dari anak ranting, ranting, MWC hingga ke tingkat PC. Struktur harus tertata dan solid hingga ke pemerintahan” terangnya.
Menurutnya, soliditas dan sinergi merupakan kunci utama untuk membangun NU yang kuat dan memberi manfaat bagi umat.
“Kita harus bersinergi dengan seluruh komponen internal NU maupun eksternal seperti pemerintah, masyarakat, dan organisasi keagamaan lainnya. Tujuannya jelas, membangun hubungan yang baik antar ummat,” ungkapnya.
Sementara itu, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar berharap pelantikan PCNU Surabaya bisa menjadi contoh bagi cabang-cabang lainnya di Jawa Timur.
“Mudah-mudahan menjadi isnpirasi semua PCNU di Jawa Timur, karena Surabaya ibu kota Jawa Timur. Itu yang diharapkan,” pungkasnya.