BONDOWOSO – Kodim 0822 Bondowoso meninjau langsung kesiapan tiga dapur mandiri Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bondowoso. Peninjauan dilakukan di Desa Mangli, Kecamatan Pujer, Selasa (17/6).
Tiga dapur SPPG mandiri yang dikunjungi berada di Kecamatan Pujer, Jambesari Darus Sholah, dan Pakem. Ketiganya telah lolos proses verifikasi dan validasi dari Badan Gizi Nasional (BGN), dan dinyatakan siap beroperasi.
Letkol Arh Achmad Yani, Komandan Kodim 0822 Bondowoso, menyampaikan bahwa seluruh aspek pendukung telah diperiksa secara menyeluruh—mulai dari bangunan dapur, data administrasi, hingga wawancara terhadap karyawan.
“Semua sudah sesuai standar. Kami pastikan dapur ini siap. Tinggal menunggu instruksi pelaksanaan dari BGN. Harapannya sudah bisa jalan saat tahun ajaran baru,” ujar Achmad Yani.
Ia menjelaskan, dapur SPPG mandiri mendaftar secara daring melalui laman resmi BGN. Meskipun berstatus mandiri, seluruh proses produksi hingga distribusi tetap mengacu pada standar operasional nasional. Satu dapur memiliki kapasitas hingga 4.000 penerima manfaat, dengan jangkauan maksimal 4 kilometer.
Seluruh tenaga kerja yang terlibat di dapur ini merupakan warga Bondowoso. Hal ini untuk memastikan efektivitas distribusi dan mendorong pemberdayaan masyarakat lokal.
Lina Tri Puspita Sudarmo Fitri, mitra SPPG di Kecamatan Jambesari Darus Sholah, menyebutkan bahwa proses pendaftaran dan verifikasi tidak memerlukan biaya apa pun. Ia kini tengah menunggu pencairan dana pusat setelah pengajuan proposal.
Sementara itu, Fajar Adimi, ahli gizi dapur SPPG Pujer, menuturkan pihaknya telah menyiapkan 20 menu standar gizi nasional, mencakup karbohidrat, lauk hewani dan nabati, sayuran, serta buah. Jika menu mengandung telur, susu akan ditambahkan untuk melengkapi kebutuhan gizi anak.
“Kami tidak pakai MSG. Semua menu disusun dengan memperhatikan keseimbangan nutrisi dan koordinasi dengan SPPG lain,” tegas Fajar.