SURABAYA – Kota Surabaya terpilih sebagai finalis dalam kompetisi “Mayors Challenge” keenam yang diselenggarakan oleh Bloomberg Philanthropies. Kepala Program Inovasi Pemerintahan di Bloomberg Philanthropies, James Anderson menyampaikan, dalam ajang ini ada sekitar 630 inovasi yang diajukan pemerintah daerah di seluruh dunia. 

James menjelaskan, sepertiga proposal inovasi yang diajukan oleh pemerintah daerah dari negara Amerika Serikat (AS) dan Kanada paling banyak mengusulkan soal mengatasi perumahan dan tempat tinggal. 

Sedangkan setengah proposal lainnya berasal dari Afrika yang mengusulkan inovasi soal peningkatan pengumpulan dan pengelolaan limbah. Kemudian pemerintah daerah yang berasal dari wilayah Asia-Pasifik sebagian besar mengusulkan inovasi soal pengelolaan air, udara, dan infrastruktur pendukung yang lebih bersih. 

Selain itu, inovasi yang diusulkan oleh pemerintah daerah yang berasal dari negara Eropa, mayoritas ingin mencari solusi mengurangi kemiskinan dan meningkatkan inklusi sosial. 

“Sebanyak 50 ide finalis dipilih berdasarkan orisinalitas, potensi dampak, dan visi yang kredibel untuk implementasi,” kata James. 

James, menambahkan Kota Surabaya berinisiatif menghadirkan pendekatan baru dalam layanan pengelolaan sampah dan sanitasi, yakni dengan cara memperkenalkan penggunaan popok kain pakai ulang. Menurutnya, cara ini dapat menangani limbah non-daur ulang langsung pakai dari sumbernya. 

Menurut James, dengan adanya popok kain berkualitas tinggi dan terintegrasi dengan produk lokal, serta diimbangi dengan edukasi kesehatan, maka secara tidak langsung akan membawa perubahan perilaku ke dalam layanan publik. 

Maka dari itu, kota ini dapat mengubah ancaman lingkungan besar dan menjadi pemicu peningkatan kesehatan masyarakat, penciptaan lapangan pekerjaan di tingkat lokal keberlanjutan jangka panjang.

“Itulah mengapa inovasi di tingkat kota bukan sekadar soal aksi besar, akan tetapi tentang menyelesaikan masalah sulit di tengah tekanan meskipun dengan alat yang terbatas dan sumber daya yang tidak sempurna.” ungkapnya 

“Para finalis Mayors Challenge ini menonjol bukan hanya karena ide-idenya yang kreatif, tetapi juga karena mereka merancang solusi yang memperhitungkan kompleksitas implementasi dan urgensi kebutuhan warga. Proposal mereka mencerminkan standar baru dalam pencapaian sektor publik yang ambisius, tetapi tetap realistis, terstruktur, dan berdampak nyata.” paparnya.