SURABAYA – Komisioner Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Ida Oetari menegaskan sebagai lembaga pengawas fungsional yang mengawasi kinerja Polri mendukung Pink Sehati.
Ida mengatakan, Kompolnasakan terus mendukung dan mensupport program Pink Sehati. Sebab bisa menjadi rumah untuk anggota Polri, PNS Polri dan Bhayangkari yang mengalami masalah keluarga.
“Kami mensupport di seluruh Polda punya inovasi ini, supaya laporan tidak banyak yang masuk ke Kompolnas tetapi sudah ditangani di level bawah,”kata Ida, Senin (27/4).
Ia mamaparkan, tidak semua masalah internal Polri diselesaikan di persidangan. Pink Sehati hadir agar masalah itu bisa diselesaikan dengan cara mediasi.
Pasalnya sebut dia, tidak semua keluarga anggota Polri berani berbicara perihal masalah di internal keluarganya.
“Tidak semua masalah diselesaikan secara hukum, Pink Sehati menyelesaikan dengan nyaman. Esensinya, Pink Sehati ini bisa menjadi rumah bagi siapa saja, misal istri, anak anggota Polri yang ada masalah dalam keluarga untuk bercerita, berkeluh kesah. Apalagi sampai lapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), saya yakin tidak semua berani karena yang menangani langsung Polisi,” urainya.
Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Timur, Dewi Nanang Avianto menyebut, Pink Sehati melibatkan relawan pendamping yang akan memberi dukungan psikologis dan sosial secara empatik dan profesional.
Selain itu, Pink Sehati juga dikembangkan sebagai aplikasi digital yang menyediakan layanan psikologis dan hukum bagi keluarga Polri.
“Pink Sehati juga hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya ketahanan keluarga di lingkungan Polri,” tambah istri Kapolda Jawa Timur itu.