SURABAYA – Universitas WR Supratman (Unipra) resmi meluncurkan Program Studi Magister Administrasi Publik (M.AP) setelah, sebelumnya sempat mengalami, penutupan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) pada tahun 2022. Peluncuran ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendiktisaintek) Nomor 165/B/O/2025 yang diterbitkan pada tanggal 14 Maret 2025.

Ketua Humas Unipra, Davis Febrinanto Prakarsa, menyatakan bahwa peluncuran ini menjadi momentum kebangkitan kampus setelah sebelumnya terkena Evaluasi Kinerja Program Studi (EKPT).

“Ini merupakan peluncuran perdana untuk mempromosikan program studi baru kami, yakni Magister Administrasi Publik. Sebelumnya, program ini pernah ada, tetapi ditutup oleh pusat. Kini, kami berhasil menghidupkannya kembali,” ujarnya, pada saat dikonfirmasi tikta.id Jumaat (21/3) siang.

Lebih lanjut, Davis mengungkapkan, bahwa proses perizinan program ini berlangsung lebih cepat dari target yang sebelumnya direncanakan, yaitu antara bulan Juni hingga September.

“Alhamdulillah, progresnya sangat cepat. Awalnya, kami menargetkan izin turun antara bulan Juni hingga September, tetapi ternyata izin sudah diterbitkan lebih awal,” tambahnya.

Selain proses perizinan program S2, Davis menyampaikan, bahwa Unipra telah menerima delapan calon mahasiswa yang telah mendaftar.

“Awalnya, kami menargetkan 25 mahasiswa. Namun, setelah jumlah pendaftar mencapai 28 orang, target tersebut dinaikkan menjadi 50 mahasiswa,” katanya.

Davis juga menyoroti biaya kuliah, yang kompetitif sebagai salah satu keunggulan Program Studi Magister Administrasi Publik, di Unipra. Ia menekankan bahwa biaya pendidikan yang terjangkau ini dirancang untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para calon mahasiswa S2.

“Biaya kuliah Program Studi Magister Administrasi Publik di Unipra sangat terjangkau, yakni hanya Rp19.400.000 hingga lulus dalam tiga semester. Selain itu, sebagai bentuk apresiasi kepada para alumni, kami memberikan potongan biaya sebesar Rp1.000.000 khusus bagi lulusan Program Studi Administrasi Publik Unipra,” ungkapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unipra, Erlyna Hidyantari, mengaku sangat bersyukur atas kembali dibukanya Program Studi Magister Administrasi Publik. “Alhamdulillah, puji syukur, saya sangat senang sekali. Sampai merinding rasanya ketika mengetahui bahwa SK perizinan program ini sudah keluar. Apalagi, ini terjadi di bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah,” ujarnya.

Menurut Erlyna, peluncuran kembali program ini memiliki makna penting bagi Unipra, mengingat program Magister Administrasi Publik telah menjadi bagian dari identitas universitas sejak lama.

“Walaupun sebelumnya program ini sempat dibekukan oleh Dikti, kini sudah bangkit kembali. Ini adalah bagian penting dari sejarah Unipra,” tambahnya.

Erlyna juga berharap, program ini dapat menjadi pilihan bagi calon mahasiswa yang ingin mendalami kebijakan publik dan manajemen administrasi.

“Magister Administrasi Publik ini sangat relevan bagi mereka yang ingin memahami dan menerapkan kebijakan publik serta manajemen kebijakan secara lebih mendalam. Kami mengundang semua yang berminat untuk bergabung di program ini,” tutupnya.