Aksi terror pelemparan batu yang dibungkus bendera bintang kejora ke area asrama papua di Gorontalo yang terjadi pada minggu 27/04/2025 mengejutkan para penghuni asrama yang mengaku kaget dan bingung atas aksi tersebut.
Sebagai bentuk protes, bendera bintang kejora tersebut kemudian dikibarkan di depan asrama oleh mahasiswa Papua mulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00 WITA sebagai bentuk, pada bendera bintang kejora dan juga bendera merah putih yang ditemukan, terdapat sejumlah tulisan yang mempertanyakan sikap mahasiswa Papua di Gorontalo.
baca : Kronologi Pelemparan Asrama Mahasiswa Papua
Tulisan-tulisan tersebut juga menegaskan bahwa masyarakat Papua merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Beberapa pernyataan yang tertulis antara lain:
“Mahasiswa asal Papua yang ada di Gorontalo, kenapa selalu menolak kehadiran TNI, Polri, dan masyarakat pendatang di Papua?”
“Mahasiswa Papua, mengapa setiap hari besar selalu turun ke jalan melakukan aksi dengan nuansa separatisme terhadap masyarakat Gorontalo, pemerintah daerah, bahkan hingga nasional?”
Dikutip dari YamenadiTV, salah satu mahasiswa Papua yang diwawancarai mengungkapkan , tulisan di bendera merah putih juga mencantumkan kalimat-kalimat dalam bahasa daerah Gorontalo, yang menyampaikan pesan bahwa orang Papua adalah bagian dari bingkai NKRI.
Dua organisasi mahasiswa Papua di Gorontalo, yakni Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Aliansi Mahasiswa Papua Timur Indonesia (AMPTPI), menyatakan sedang menunggu klarifikasi dari pelaku pelemparan yang mereka telah ketahui ini.
Pihak mahasiswa menduga pelaku memiliki kaitan dengan aparat intelijen, yang diduga telah mengamankan dan mengambil alih penanganan insiden ini untuk klarifikasi lebih lanjut.
Mereka juga mengaitkan peristiwa ini dengan peringatan peristiwa 1 Mei 1969, yaitu momen yang mereka sebut sebagai “aneksasi Indonesia terhadap bangsa Papua” melalui proses Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA).
“Mahasiswa Papua di Gorontalo diketahui aktif dalam memperingati hari-hari besar dan melakukan aksi protes terkait isu Papua,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa.
Bendera Bintang Kejora merupakan simbol yang penting bagi kelompok pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan aktivis pro-kemerdekaan Papua. Pengibaran bendera ini kerap menjadi isu sensitif yang menyangkut relasi antara pemerintah Indonesia dan masyarakat Papua.
Tak sampai disitu saja, salah satu kawan bernama Hidayat Musa yang aktiv membersamai mahasiswa papua dalam memperjuangkan hak rakyat papua juga tak luput dari aksi penyerangan yang dilakukan oleh diduga orang yang sama melempar asrama papua.
Akibat dari penyerangan itu, kawan Hidayat Musa mengalami luka memar dibagian wajah dan sampai sekarang masih trauma, ungkap ogere yobe salah seorang mahasiswa papua.
Kawan Hidayat juga di serang oleh oknum yang sama melakukan pelemparan di asrama pupua, kami sudah mengantongi ciri ciri pelaku sehingga kami minta kasus ini di usut oleh Komnas HAM dan akan juga di bawa ke organisasi HAM Internasional, karna sampai hari ini tidak ada keseriusan dari aparat indonesia untuk mengungkap pelaku, pungkas yobe.