Sustainable development is the pathway to the future we want for all. It offers a framework to generate economic growth, achieve social justice, exercise environmental stewardship and strengthen governance. (Ban Ki-moon)

Kolaborasi Multi-Aktor dan Kearifan Lokal

Kutipan tersebut menegaskan bahwa Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) adalah “jalur menuju masa depan yang diharapkan untuk semua.” Hal ini jauh melampaui sekadar agenda lingkungan; ia adalah kerangka kerja holistik yang diperlukan untuk menyeimbangkan empat pilar krusial. 

Pilar tersebut meliputi upaya untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata, mencapai keadilan sosial tanpa ada yang tertinggal, menjalankan pengelolaan lingkungan demi kelangsungan sumber daya, dan yang tak kalah penting, memperkuat tata kelola (governance) yang transparan, akuntabel, dan berbasis kolaborasi multi-pihak. 

Di Indonesia, kerangka ini menjadi kompas untuk memastikan bahwa seluruh kekayaan sosiokultural dan ekologi bangsa dapat dinikmati secara adil, tidak hanya oleh generasi saat ini, tetapi juga oleh generasi mendatang, menjadikan komitmen ini sebagai kebutuhan krusial dan bukan lagi cita-cita yang sophisticated.

Inti dari solusinya terletak pada Inovasi Berbasis Kolaborasi. Sebagaimana model Helix, inovasi tidak muncul dalam ruang hampa. Inovasi membutuhkan interaksi aktif berbagai aktor (multi-stakeholder). 

Pendekatan kolaboratif dalam riset dan teknologi memastikan inovasi tak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga aplikatif dan memberi dampak riil sesuai konteks lokal. Pembangunan berkelanjutan sejatinya tak hanya fokus pada teknologi mutakhir, namun juga pada adaptasi inovasi yang tepat guna.

Meskipun Indonesia memiliki potensi sumber daya melimpah untuk mencapai target SDGs, tantangan multidimensi seperti kesenjangan sosial dan ekonomi, serta masalah lingkungan masih menjadi batu sandungan. 

Karena itu, diperlukan strategi inovatif dan kolaboratif yang didorong oleh partisipasi publik, inovasi sosial, dan riset teknologi. Tentunya strategi yang dimaksud diharapkan dapat mengakselerasi capaian SDGs.

Untuk memperkuat fondasi pembangunan nasional Indonesia demi mencapai target ambisius Sustainable Development Goals (SDGs), fokus dan keseriusan harus diarahkan pada transformasi mendasar dalam cara kita merencanakan dan bertindak. 

Pelibatan/keterlibatan masyarakat tidak boleh lagi bersifat formalitas. Hal ini hendaknya diintegrasikan secara penuh dalam setiap tahap formulasi hingga implementasi kebijakan publik, memastikan bahwa setiap keputusan benar-benar merepresentasikan kebutuhan dan aspirasi akar rumput. 

Secara paralel dengan upaya modernisasi dan mitigasi, sangat penting bagi Indonesia untuk secara tegas mengangkat kembali dan mengaplikasikan pengetahuan lokal (indigenous knowledge) sebagai fondasi utama dalam strategi pengelolaan lingkungan dan adaptasi bencana. 

Kekayaan warisan kearifan lokal ini, terutama yang berkaitan erat dengan pengelolaan sumber daya alam, konservasi lahan, dan adaptasi terhadap perubahan iklim, menawarkan serangkaian solusi berkelanjutan yang telah teruji oleh waktu dan terbukti sangat sesuai dengan konteks ekologis dan sosial-budaya spesifik masing-masing wilayah di kepulauan.

Seiring dengan itu, dukungan harus diarahkan secara strategis untuk menerapkan inovasi sosial berbasis dampak (impact-based). 

Pendekatan ini adalah katalisator yang mengarahkan energi kreatif dan investasi dari sektor swasta, komunitas wirausaha, serta lembaga penelitian untuk melampaui sekadar mencari keuntungan finansial. 

Sebaliknya, tujuan utama dari inovasi ini adalah untuk secara eksplisit menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan yang mendesak. Dengan mengintegrasikan kebijaksanaan masa lalu melalui kearifan lokal dengan dorongan inovasi yang berorientasi solusi, Indonesia dapat membangun fondasi yang jauh lebih kuat dan lebih manusiawi dalam menghadapi tantangan krisis lingkungan global.

Membuka Kunci Potensi Nasional

Fondasi utama untuk mendorong semua inovasi ini adalah mempererat kolaborasi. Hal tersebut berupa sinergi dinamis antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat. Interaksi yang erat ini akan memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan adalah berbasis riset dan data, menghasilkan solusi yang tidak hanya relevan secara teoretis namun juga efektif dan terukur. 

Seluruh upaya ini hendaknya ditopang oleh pilar tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel, di mana penguatan kapasitas institusi menjadi kunci untuk memastikan alokasi sumber daya dilakukan secara efisien, bebas dari praktik korupsi, dan setiap kemajuan pembangunan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik, sehingga menjamin keberlanjutan dan kepercayaan jangka panjang.

Kolaborasi multi-pihak yang sinergis dan terpadu antara Pemerintah (pusat dan daerah), sektor swasta (korporasi hingga UMKM), akademisi (perguruan tinggi dan lembaga riset), serta masyarakat sipil ini adalah fondasi sekaligus kunci utama untuk mengatasi kompleksitas tantangan. 

Kolaborasi sinergis multi-pihak yang menyatukan sumber daya finansial, keahlian teknis, dan perspektif yang beragam bukan lagi suatu opsi, melainkan mandat krusial dalam menjawab tantangan tersebut. 

Melalui keterpaduan holistik yang didorong oleh sinergi pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat, bangsa Indonesia sejatinya sedang membuka kunci potensinya. 

Upaya ini bukan sekadar integrasi sumber daya. Ini adalah proses fundamental untuk mengoptimalkan seluruh potensi nasional; dimulai dari aset Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas hingga kekayaan alam yang melimpah dan belum sepenuhnya dikelola dengan lebih baik. 

Lebih dari sekadar optimalisasi, sinergi dinamis ini berfungsi sebagai katalisator utama yang memicu lahirnya gelombang inovasi berkelanjutan. Inovasi ini dijamin adaptif, tepat guna, dan berakar kuat pada konteks lokal, memastikan solusi yang diterapkan benar-benar relevan dengan tantangan spesifik di setiap wilayah. 

Pada akhirnya, akumulasi capaian ini secara fundamental akan melipatgandakan daya saing bangsa (national competitiveness) di berbagai sektor dan secara signifikan memperkuat posisi strategis Indonesia di panggung global.

*)Oleh: Mochamad Chazienul Ulum, Dosen Administrasi Publik Universitas Brawijaya Malang