SURABAYA – Dalam hubungan apa pun baik dengan pasangan, keluarga, maupun teman komunikasi yang baik tak hanya soal berbicara, tapi juga soal mendengarkan. Sayangnya, banyak orang lebih fokus menyampaikan pendapat daripada memahami. Padahal, menjadi pendengar yang baik adalah fondasi penting untuk membangun koneksi yang sehat.
Sahabat Tikta berikut tiga cara utama untuk menjadi pendengar yang baik:
1. Hadir Sepenuhnya
Mendengarkan tidak cukup hanya dengan diam. Letakkan ponselmu, hentikan aktivitas lain, dan fokuslah pada lawan bicara. Kontak mata, anggukan kecil, dan ekspresi wajah yang sesuai bisa menunjukkan bahwa kamu benar-benar ada di sana untuk mereka.
2. Jangan Langsung Memberi Solusi
Sering kali, orang hanya ingin didengar, bukan diceramahi. Alih-alih buru-buru memberi nasihat, coba tanyakan dulu: “Kamu mau aku dengarkan saja, atau mau aku bantu cari solusi?” Pertanyaan sederhana ini bisa sangat berarti.
3. Tunjukkan Empati, Bukan Penghakiman
Respons seperti “Wajar kok kamu merasa begitu” atau “Aku bisa ngerti kenapa kamu kesal” bisa membuat lawan bicara merasa divalidasi. Hindari kalimat yang menyalahkan atau membandingkan dengan pengalamanmu sendiri, kecuali jika itu benar-benar relevan dan membantu.
Menjadi pendengar yang baik memang butuh latihan, tapi hasilnya luar biasa. Komunikasi jadi lebih jujur, konflik lebih mudah diselesaikan, dan hubungan terasa lebih dalam. Jadi, yuk Sobat Tikta mulai dari sekarang, jadi pendengar yang benar-benar hadir!