SURABAYA – Ada hal-hal yang tak bisa dijelaskan dengan logika, salah satunya mengapa lagu tertentu bisa membuat kita menangis, sementara lagu lainnya membuat kita ingin menari. Musik hadir bukan hanya sebagai bunyi, tapi sebagai ruang perasaan. Ia menyapa ketika dunia terasa terlalu sunyi, dan bicara ketika mulut tak sanggup menyampaikan.

Di balik setiap denting nada, tersimpan manfaat yang kadang tak kita sadari. Berikut lima di antaranya:

1. Musik Membantu Kita Menata Emosi

Kita tumbuh bersama banyak hal, dan musik adalah salah satunya. Dari kecil kita mengenal lagu nina bobo, lalu tumbuh dengan lagu-lagu patah hati remaja, hingga kemudian menemukan irama-irama yang membantu kita bertahan saat dewasa.

Musik punya kemampuan untuk menenangkan atau justru menguatkan, tergantung pada yang kita dengar. Saat gelisah, mendengarkan musik bisa membantu mengurai sesak. Saat terlalu bersemangat, musik juga bisa jadi penyeimbang. Ia fleksibel, karena ia memahami bahwa manusia tak pernah memiliki satu rasa saja dalam hidupnya.

2. Membantu Fokus, Tanpa Harus Memaksa

Beberapa orang butuh keheningan total untuk berpikir, tapi sebagian lagi justru merasa lebih fokus saat ada musik di latar belakang. Tentu bukan musik dengan lirik gaduh, melainkan musik yang mengalun seperti aliran air: konstan, ringan, dan tak menuntut.

Musik bisa jadi pagar halus yang menjaga pikiran agar tidak ke mana-mana. Dalam konteks kerja, ia membantu menjaga irama tubuh. Dalam belajar, ia membantu menghindari kekacauan dari luar kepala. Mungkin bukan musik yang membuat kita pintar, tapi ia menjaga ruang berpikir kita tetap jernih.

3. Menghidupkan Kembali Kenangan

Ada lagu yang hanya kita dengar sekali, tapi tertinggal seumur hidup. Karena lagu bukan hanya soal suara, tapi juga soal waktu, tempat, dan siapa yang hadir saat itu.

Musik bisa membawa kita pulang ke rumah lama, ke perjalanan yang belum tentu bisa diulang, atau ke perasaan yang dulu pernah tumbuh tapi tak sempat bertahan. Dalam hal ini, musik menjadi semacam kapsul waktu. Dan dalam diam, ia mengingatkan kita pada hal-hal yang sebenarnya belum selesai kita rindukan.

4. Menyembuhkan Secara Perlahan

Kesehatan mental tak selalu butuh banyak kata. Kadang, cukup duduk dan mendengarkan. Musik memberi ruang itu. Ia tak memaksa, tak menasihati, hanya menemani.

Di beberapa tempat, terapi musik digunakan untuk merawat luka batin baik karena kehilangan, trauma, maupun kecemasan. Proses ini tidak instan. Tapi lewat melodi, seseorang belajar bernapas kembali. Belajar menangis, lalu belajar tersenyum lagi.

5. Merawat Kebersamaan

Musik tak mengenal kelas sosial, tidak peduli kamu berasal dari mana, atau percaya pada apa. Saat sebuah lagu dinyanyikan bersama, batas-batas itu hilang. Yang ada hanyalah manusia-manusia yang ingin merasa dekat satu sama lain.

Entah dalam perayaan, ibadah, konser, atau sekadar mendengar lagu lama bersama orang tersayang musik selalu membawa kita lebih dekat. Dalam sunyi, kita merasa didengar. Dalam keramaian, kita merasa dimengerti.

Catatan

Kadang, yang kita butuhkan bukan solusi cukup satu lagu yang bisa mengerti rasa kita. Maka bila hidup terasa terlalu cepat, terlalu gaduh, atau terlalu sunyi, biarkan musik jadi penuntun. Dengarkan baik-baik, mungkin di dalamnya ada sesuatu yang sedang menunggu untuk kamu dengartentang dirimu sendiri.