SURABAYA – Pemkot Surabaya mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ketua RT/RW dalam upaya mencegah penyebaran virus polio tipe VDPV2-n.
Mereka diajak aktif mengedukasi warga soal pentingnya imunisasi dan deteksi dini kasus lumpuh layuh.
Langkah ini merujuk pada Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya Nomor 400.7.7.1/12085/436.7.2/2025 tentang kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan menghadapi risiko penyebaran virus VDPV2-n.
“Bagi warga yang berencana melakukan perjalanan ke wilayah risiko tinggi atau yang berasal dari wilayah tersebut, diimbau untuk memastikan anak-anak telah mendapatkan imunisasi polio sesuai usia,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Minggu (22/6).
Pemkot Surabaya juga menekankan pentingnya penyebaran informasi yang akurat dan edukasi tentang perkembangan penyakit polio serta pentingnya PHBS.
Masyarakat didorong untuk menyebarkan infografis, poster, atau leaflet tentang gejala dan pencegahan virus polio jenis VDPV2-n melalui media sosial masing-masing.
Oleh karena itu, Eri mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk mendukung upaya pemerintah dalam menangkal penyebaran hoaks dengan mengakses informasi kesehatan yang akurat dan terpercaya melalui kanal media resmi, seperti situs web Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Peningkatan kepedulian dan tanggung jawab bersama sangat diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan dini dan kedisiplinan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit polio serta penyakit menular lainnya,” pungkasnya.