SURABAYA – Kasus pencurian lampu hias di kawasan Kota Lama Surabaya mendapat sorotan tajam dari Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko. Ia menilai, peristiwa tersebut tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mencederai upaya pemerintah dalam mempercantik kawasan bersejarah kota.

“Fasilitas seperti lampu dekorasi dibangun untuk memperindah kawasan heritage dan mendorong aktivitas wisata. Kalau malah dicuri, dampaknya bukan hanya pada estetika, tapi juga menurunkan kepercayaan publik terhadap keamanan kota,” ujar legislator yang akrab disapa Cak Yebe, Kamis (9/10).

Cak Yebe menegaskan, pentingnya penindakan tegas terhadap pelaku pencurian aset publik, terutama yang dibangun menggunakan dana APBD. Ia mendukung langkah Wali Kota Surabaya dalam memperkuat patroli serta memperbanyak pemasangan CCTV di area-area rawan.

“Komisi A mendorong aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dan menindak para pelaku. Ini bukan sekadar kehilangan barang, tapi juga soal penghormatan terhadap uang rakyat,” tegas politikus Partai Gerindra itu.

Ia juga menilai, sinergi antara pemerintah kota, kepolisian, dan masyarakat harus terus diperkuat. Menurutnya, pengamanan aset daerah tidak bisa hanya bergantung pada petugas lapangan.

“Keamanan kota adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah sudah membangun, polisi menegakkan hukum, tapi masyarakat juga harus punya rasa memiliki. Kalau melihat hal mencurigakan, segera laporkan,” tambahnya.

Selain penegakan hukum, Cak Yebe menekankan pentingnya pendekatan sosial dan edukatif agar masyarakat memahami nilai strategis fasilitas publik terhadap perekonomian kota.

“Kalau Kota Lama makin menarik, wisatawan datang, UMKM bergerak, PAD meningkat. Dampaknya kembali ke masyarakat juga untuk pendidikan, kesehatan, dan pembangunan lain. Jadi ayo bareng-bareng kita jaga,” tuturnya.

Lebih lanjut, Komisi A DPRD Surabaya berencana meminta laporan dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait mengenai langkah pengamanan dan pemeliharaan aset di ruang publik, termasuk kawasan heritage seperti Kota Lama.

“Kami akan meminta evaluasi menyeluruh agar kasus serupa tidak terulang, baik di Kota Lama maupun di titik-titik lain yang berpotensi menjadi destinasi wisata,” pungkasnya.