SURABAYA – DPRD Kota Surabaya menggelar rapat paripurna bersama Wali Kota Eri Cahyadi dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyampaikan pendapat akhir fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya tahun 2025–2029, pada Rabu (9/7).
Ketua Panitia Khusus (Pansus) RPJMD, Achmad Nurdjayanto, dalam laporannya memaparkan hasil pembahasan yang telah dilakukan secara sistematis sejak 17 Juni hingga 7 Juli 2025.
“Setelah melalui proses pembahasan yang mendalam, maka dapat kami laporkan hasil kerja Pansus sebagaimana terlampir untuk ditindaklanjuti,” ujar Achmad saat menyampaikan laporan di hadapan forum.
Ia kemudian menutup laporannya dengan menyerahkan keputusan kepada forum paripurna untuk menentukan langkah selanjutnya.
Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, selaku pimpinan sidang, kemudian meminta persetujuan forum terhadap dua keputusan penting: yakni penetapan Raperda RPJMD menjadi Perda, serta perpanjangan masa kerja Pansus guna pembahasan lanjutan.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan pentingnya RPJMD sebagai fondasi pembangunan kota menuju 2030. Menurutnya, arah pembangunan difokuskan pada peningkatan pelayanan publik, penguatan sistem transportasi umum, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya melalui sektor pendidikan.
“Salah satu fokus utama kita adalah peningkatan IPM, terutama dari sisi pendidikan. Lamanya warga mengenyam bangku sekolah menjadi indikator yang terus kami kejar,” jelas Eri.
Terkait pembiayaan pembangunan, Eri menegaskan bahwa pinjaman daerah dilakukan secara terukur dan tidak membebani anggaran daerah. Ia juga optimistis proyek pembangunan flyover Taman Pelangi akan segera dimulai, mengingat proses pembebasan lahan nyaris rampung.
“Sudah kita komunikasikan dengan Kementerian PUPR, dan dari lima persil yang tersisa, semuanya kini telah selesai,” ungkapnya penuh keyakinan.
Pengesahan RPJMD 2025–2029 ini menjadi tonggak komitmen bersama antara legislatif dan eksekutif untuk membangun Surabaya yang lebih inklusif, modern, dan berkelanjutan. Eri pun menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan visi tersebut.
“Di tengah tantangan fiskal dan sosial, Surabaya siap melangkah ke masa depan dengan arah kebijakan yang lebih terukur, terintegrasi, dan partisipatif,” pungkasnya.