SURABAYA – Suasana guyub rukun terlihat di aula Kantor Kecamatan Simokerto, Surabaya, Jumat (25/4) malam. Para pesilat dari berbagai perguruan di Kecamatan Simokerto membaur bersama jajaran tiga pilar: TNI, Polri, dan Satpol PP dalam kegiatan Deklarasi Damai Perguruan Pencak Silat.
Acara yang digelar pukul 19.30 WIB ini digagas oleh Kapolsek Simokerto Kompol Didik Triwahyudi, didukung Camat Simokerto Noervita Amin, dan Danramil Simokerto Mayor Arm Imam Subandi.
Deklarasi ini dihadiri oleh tokoh lintas lembaga dan organisasi, di antaranya:
Kapolsek, Camat, dan Danramil Simokerto, jajaran Polsek, Koramil, dan Satpol PP, Kasie Trantib Kecamatan dan Kelurahan
Ketua MWCNU, Muhammadiyah, MUI, dan LDII Simokerto, para Ketua Perguruan Silat: PSHT, Pagar Nusa, Tapak Suci, Tongkat Sakti, Putra Majapahit, Persinas As’ad, dan Gapsi
Ketua LPMK dan Karang Taruna se-Kecamatan Simokerto
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan dari Kapolsek Simokerto. Dalam pesannya, Kompol Didik mengajak semua pesilat menjaga kondusivitas wilayah.
“Saya mohon jaga rumah kita di Simokerto ini. Tunjukkan bahwa pesilat di Simokerto cinta damai, guyub rukun, dan membuat segan yang lain,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas situasi yang kondusif selama enam bulan kepemimpinannya. “Selama saya menjabat, tidak ada masalah dari pesilat. Tolong ini dijaga. Bela diri adalah seni—keindahan gerak, bukan untuk tawuran,” ujarnya.
Usai sambutan, seluruh ketua perguruan silat bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama membubuhkan tanda tangan dalam Deklarasi Damai. Mereka kompak menyerukan jargon: “Wani Jogo Suroboyo” sebagai bukti nyata dukungan menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Simokerto.