SURABAYA – Isu mengenai belum dikembalikannya puluhan tablet iPad yang dipinjamkan kepada anggota DPRD Kota Surabaya periode 2014-2019 kembali mencuat ke permukaan.

Junaedi, salah satu anggota DPRD Surabaya periode tersebut dari Fraksi Demokrat, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui persoalan itu.

“Kalau soal itu saya tidak tahu sama sekali mas. Maaf mas saya lagi di luar kota dan masih sibuk kegiatan,” ujar Junaedi saat di konfirmasi hal tersebut via telepon seluler, Rabu (21/5).

Saat dihubungi kembali melalui pesan WhatsApp untuk dimintai keterangan lebih lanjut, Junaedi belum memberikan tanggapan. Diduga ia masih dalam kesibukan.

Terpisah, Kepala Inspektorat Kota Surabaya Rachmad Basari saat dikonfirmasi terkait fasilitas PC iPad anggota dewan periode 2014-2019 belum ada jawaban.

Rachmad Basari berungkali di telepon via seluler tidak di jawab-jawab, termasuk di konfirmasi via pesan pendek whats app.

Diketahui, pada pertengahan tahun 2024, isu serupa sempat muncul ke publik. Sebanyak 50 anggota DPRD Surabaya periode 2014-2019 diketahui menerima iPad dengan kisaran harga antara Rp11 juta hingga Rp14 juta per unit.

Kali ini, puluhan Ipad yang tidak jelas keberadaanya meski masa jabatan para anggota DPRD Surabaya sudah berakhir kembali menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

Diketahui, anggaran untuk pengadaan perangkat elektronik terebut mencapai Rp 900 juta.